KMP Portlink yang memiliki kapasitas jumbo melayani penyeberangan “Tol Laut” Ketapang-Lembar. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Sehari pascadibukanya penyeberangan baru dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Lembar, Lombok mengurangi kepadatan truk yang masuk ke Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk. “Tol Laut” yang resmi dioperasionalkan pada Sabtu (26/12) ini dalam sehari pelayaran telah melayani 82 truk (kendaraan barang).

Selama dua hari pengoperasian, ferry jarak jauh (long distance ferry/LDF) atau “Tol Laut” ini untuk sementara baru melayani tiga kapal dari tujuh kapal yang direncanakan. Manajer Usaha ASDP Ketapang, Marsadik, Senin (28/12) mengatakan di awal pengoperasian saat ini sudah ada 82 truk dan empat roda 4 yang sudah memanfaatkan rute jarak jauh ini menggunakan tiga kapal yang disediakan. Salah satunya KMP Portlink VII.

Baca juga:  Dukung Tol Laut, Kemenhub Pesan 100 Kapal

Sebelumnya dalam keterangan resminya, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi menyebut layanan LDF Ketapang-Lembar ini sebagai upaya pengembangan konektivitas dari Jawa-Nusa Tenggara Barat dalam mendukung pembangunan daerah dan penurunan biaya logistik. Akses Jawa ke NTB kini dapat ditempuh secara langsung, tidak perlu lewat Pulau Bali lagi.

ASDP mendukung program Pemerintah memajukan sektor pariwisata, khususnya Pemprov Bali karena lintasan Ketapang-Lembar ini sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan KM 308 Tahun 2020 Tentang Penetapan Lintas Penyeberangan antara Ketapang-Lembar, sebagai wujud dukungan terhadap kebijakan Gubernur Bali, Wayan Koster untuk mengurai kepadatan lalu lintas di Gilimanuk- Denpasar.

Baca juga:  Pencetakan E-KTP di Jembrana Terkendala Pasokan Blangko

“Dari total 7 unit kapal (termasuk swasta) yang akan beroperasi di Ketapang-Lembar ini, ASDP akan melayani dengan KMP Portlink VII. Dengan jarak tempuh sejauh 125 mil,  sailing time 12,5 jam, dan waktu pelayanan 3 jam, kami harapkan lintas Ketapang-Lembar ini dapat menjadi layanan penyeberangan yang efektif dan efisien, baik dari segi waktu dan biaya.Ada alternatif transportasi dari Jawa menuju Lombok,” ujar Ira, Sabtu (26/12).

Baca juga:  Potensi Ekonomi Maritim Capai Rp 17 Triliun

Hal ini dapat mengantisipasi kondisi jalan Gilimanuk-Denpasar yang sudah penuh. Sedangkan pembangunan jalan tol Gilimanuk-Denpasar belum dilaksanakan. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *