Patroli bersama digelar menjaga perairan Bali agar bebas dari kejahatan yang dapat menganggu keamanan dan ketertiban serta pelanggaran yang dapat merugikan keuangan negara. (BP/edi)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam rangka membangun sinergi pengamanan laut di Wilayah Bali, Kantor Bea Cukai Denpasar bersama TNI AL Denpasar, Polairud Polda Bali, menggelar patroli laut bersama, Rabu (11/11), di perairan Bali. Patroli bersama ini, dalam rangka menjaga perairan di wilayah pulau Bali agar bebas dari kejahatan yang dapat menganggu keamanan dan ketertiban serta pelanggaran yang dapat merugikan keuangan negara.

Kepala Kantor Bea Cukai Denpasar, Kusuma Santi Wahyuningsih, mengatakan, patroli gabungan ini melibatkan sebanyak 30 personel dari Lanal Denpasar, sedangkan dari Bea Cukai dan Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Polda Bali masing-masing 25 personel. “Patroli gabungan ini dilakukan di wilayah perairan Bali dengam target sasaran, terutama di perairan Bali yang rawan,” katanya disela patroli.

Baca juga:  Galungan dan Kuningan, BPD Bali Siapkan Uang Tunai hingga Rp 300 M

Memang kata dia, dari masing-masing instansi ada fungsi dan tugas tersendiri. Untuk bea cukai sendiri lanjut dia, dari sisi penerimaan negara yakni terhadap kapal-kapal yang memang tidak memenuhi aturan. Kalau dari sisi pemberantasan Narkotika Psikotropika dan Prekursor (NPP), pihaknya akan bekerjasama dengan instansi terkait. “Ke depan, patroli gabungan seperti ini akan terus dilakukan berdasarkan target yang ada dan berdasarkan hasil inteligen. Kita akan koordinasi bersama dan saling bertukar informasi,” ujarnya.

Baca juga:  Bupati Artha Pantau Tes SKB Calon CPNS Formasi Jembrana

Sementara Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Denpasar Bali , Lantamal V, Kolonel Laut (P) Ketut Budiantara, S.E., mengatakan, saat ini Selat lombok sudah diresmikan menjadi jalur pelayaran internasional. Seperti diketahui, lalulintasnya kini sangat padat terutama untuk lalulintas wisata perairan. Seperti Speed boat, maupun kapal feri penyeberangan.

Untuk itu, hal ini harus diatur sedemikian rupa, sehingga keamanan navigasi betul betul terjaga. “Selat lombok kini sudah diakui dunia sebagai jalur Internasional, Setiap harinya dilalui minimal 60 kapal. Untuk itu, terkait keamanan, tidak bisa dilakukan satu instansi saja. Namun harus bisa disinergikan,” ucap Danlanal Budiantara. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  Dua Prajurit TNI Ditahan, DPR RI Desak Indonesia Protes Malaysia
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *