Foto dokumen tradisi Mesuryak digelar Desa Bongan. (BP/dok)

TABANAN, BALIPOST.com – Di tengah pandemi COVID-19 dan tingginya angka kasus positif COVID-19 di wilayah Kabupaten Tabanan membuat tradisi mesuryak di Desa Adat Bongan digelar berbeda pada Sabtu (26/9). Kali ini cara pelaksanaannya secara internal di lingkungan keluarga besar.

Bahkan, jika enam bulan lalu tradisi ini masih dirayakan dengan penuh suka cita di areal depan rumah warga, kini krama hanya bisa melakukan tradisi tersebut di Sanggah Gede masing-masing. Menurut Kelihan Adat Banjar Bongan Gede, Komang Suparman, dibatasinya kegiatan tradisi mesuryak hanya di lingkungan internal keluarga sesuai dengan anjuran pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19.

Baca juga:  Kebakaran di Pura Uluwatu, Desa Pecatu akan Gelar Guru Piduka

Diakuinya, ada rasa berbeda dalam tradisi mesuryak kali ini yang tidak lagi diwarnai suka cita bersama seperti enam bulan lalu. Namun, pihaknya tetap yakin hal ini tidak akan mengurangi makna dari tradisi mesuryak itu sendiri. “Saya kira tidak akan mengurangi makna, karena usai mesuryak di merajan tetap melukar upakara di lebuh dan dibarengi simbolis mesuryak. Tetapi tidak semeriah sebelumnya. Hanya karena untuk keselamatan bersama, tetap ikuti anjuran pemerintah,” ucapnya.

Baca juga:  Antarkan Leluhur ke Surga, Desa Bongan Gede Gelar "Mesuryak"

Terkait tradisi mesuryak yang hanya diperbolehkan dilakukan di Sanggah gede masing-masing, sudah disampaikan ke krama lima hari sebelum Kuningan. Baiik lewat pengeras suara, melalui seluruh kelian tempek maupun media sosial. “Permakluman untuk kebaikan dan keselamatan bersama. Dan tentunya semua berharap, enam bulan lagi kondisi akan lebih baik, angka kasus menurun sehingga bisa kembali dilaksanakan tradisi mesuryak dengan suka cita dan meriah seperti sebelumnya,” terangnya. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Tabanan Usulkan Dua "Item" Ini Jadi Warisan Budaya Tak Benda
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *