dr. Ketut Suarjaya. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Beberapa hari terakhir, tambahan kasus positif COVID-19 di Bali mencapai ratusan per harinya. Perkembangan terbaru, Jumat (4/9), kasus positif COVID-19 bahkan bertambah sebanyak 196 orang dan menjadi kasus harian tertinggi sejak pandemi muncul di Bali, Maret lalu.

Tak hanya kasus baru, tambahan jumlah pasien meninggal juga mencatatkan rekor baru sebanyak 9 orang. Dengan demikian, kumulatif kasus positif COVID-19 kini menjadi 5.906 orang dan kumulatif kasus meninggal dunia sebanyak 88 orang.

“Sulit melihat klaster sekarang, hampir merata,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya saat dikonfirmasi.

Terkait penambahan kasus yang mencapai ratusan, Suarjaya mengaku telah menambah tempat tidur di ruang isolasi pada sejumlah RS rujukan COVID-19. Yakni, menambah 45 tempat tidur di RS Bali Mandara (RSBM), 35 tempat tidur di RSUP Sanglah, dan 10 tempat tidur di RS Siloam.

Baca juga:  Belum Peroleh Kepastian Sejak Dipindah, Pedagang Pasar di Parkir Manuver Gilimanuk Resah

Berkenaan dengan tambahan 9 pasien meninggal dunia, dikatakan terdiri dari 7 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. “Pasien pertama yang meninggal dunia, laki-laki berusia 64 tahun,” ujarnya.

Menurut Suarjaya, pasien dari Badung ini meninggal dunia 3 September 2020. Sebelumnya, masuk ke RS pada 1 September 2020 dan diketahui positif COVID-19 pada 2 September 2020. “Pasien memiliki komorbid DM,” imbuhnya.

Pasien kedua, lanjut Suarjaya, juga berasal dari Badung yakni laki-laki berusia 65 tahun. Sama seperti pasien pertama, pasien yang masuk ke RS PTN Unud pada 26 Agustus lalu inipun memiliki komorbid DM. “Pasien diketahui positif COVID-19 pada 27 Agustus 2020 dan meninggal dunia 1 September 2020,” paparnya.

Untuk pasien ketiga, Suarjaya menyebut laki-laki berusia 57 tahun dari Bangli. Sebelumnya masuk ke RSUD Bangli pada 28 Agustus 2020. Hasil PCR positif diketahui 29 Agustus 2020, dan meninggal dunia 1 September 2020 dengan komorbid DM dan Hipertensi.

Baca juga:  Naker Pariwisata di Bali 100 Persen Tervaksinasi, Seribuan Usaha Sudah Tersertifikasi CHSE

“Pasien keempat, laki-laki 46 tahun dari Buleleng. Pasien meninggal 2 September 2020 dan tidak dilaporkan adanya komorbid,” tambahnya.

Suarjaya menambahkan, pasien ini sebelumnya masuk ke RSUD Buleleng pada 26 Agustus 2020 dan diketahui positif COVID-19 pada 27 Agustus 2020. Berikutnya, pasien kelima adalah laki-laki berusia 53 tahun yang meninggal dunia 26 Agustus 2020 lalu. Pasien dari Tabanan ini memiliki komorbid DM.

“Sebelumnya pasien masuk ke RSU Nyitdah pada 24 Agustus 2020 dan diketahui positif COVID-19 pada 25 Agustus 2020,” terangnya.

Pasien keenam, lanjut Suarjaya, adalah laki-laki berusia 62 tahun. Pasien dari Gianyar ini sebelumnya masuk ke RSUD Sanjiwani pada 14 Agustus 2020. Kemudian diketahui positif COVID-19 pada 15 Agustus 2020. “Pasien meninggal 20 Agustus 2020 dan memiliki komorbid gagal ginjal, juga hipertensi,” jelasnya.

Baca juga:  Sejumlah Desa di Kintamani Terpapar Abu Vulkanik

Berikutnya, kata Suarjaya, pasien ketujuh adalah perempuan berusia 56 tahun dari Gianyar. Pasien masuk ke RSUD Sanjiwani pada 8 Agustus 2020. Hasil PCR positif diketahui 9 Agustus 2020 dan meninggal dunia 13 Agustus 2020 dengan komorbid gagal ginjal.

Pasien kedelapan adalah perempuan berusia 58 tahun dari Jembrana. Sebelumnya, pasien yang memiliki komorbid DM dan hipertensi ini masuk ke RSUP Sanglah pada 30 Juli 2020 lalu. “Pasien diketahui positif COVID-19 dari hasil PCR pada 31 Juli 2020 dan meninggal dunia 9 Agustus 2020,” terangnya.

Pasien kesembilan, Suarjaya mengatakan laki-laki berusia 69 tahun. Pasien dari Klungkung ini sebelumnya masuk ke RSUD Klungkung pada 28 Juli 2020. Hasil PCR positif diketahui 29 Juli 2020 dan meninggal dunia 29 Juli 2020. “Pasien memiliki komorbid DM,” tandasnya. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *