Warga sedang menaiki scooter listrik di jalan raya di Nice, Prancis pada Sabtu (18/4/2020) di tengah pandemi COVID-19. (BP/Dokumen)

PARIS, BALIPOST.com – Prancis kembali menghadapi merebaknya COVID-19. Kementerian Kesehatan Prancis pada Minggu (16/8), melaporkan 3.015 infeksi baru virus corona selama 24 jam terakhir.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, ini merupakan hari kedua berturut-turut jumlah kasus baru di atas 3.000. namun angka tersebut lebih rendah dibanding 3.310 kasus yang tercatat pada Sabtu (15/8), menandai jumlah tinggi pascapenguncian, menurut data kementerian.

Baca juga:  Kesdam IX/Udayana Gelar Rapid Antigen Lansia Gratis, Ini Lokasinya

Lonjakan tajam kasus COVID-19 di Prancis membuat otoritas di dua kota terbesar negara itu, yakni Paris dan Marseille, memperluas zona yang mewajibkan penggunaan masker di luar ruangan. Sementara itu, pemerintah akan mengusulkan penggunaan masker di tempat kerja.

Lonjakan kasus juga memicu Inggris memberlakukan karantina 14 hari bagi pendatang asal Prancis pada Sabtu. Jumlah klaster COVID-19 yang sedang diselidiki di Prancis bertambah menjadi 263, menurut pernyataan situs kementerian.

Baca juga:  Organisasi Profesi Kesehatan di Gianyar Tolak RUU Omnibus Law Kesehatan

Jumlah pasien rawat inap naik tipis menjadi 4.860, menambah peningkatan sehari sebelumnya. Sementara itu, jumlah pasien di unit perawatan intensif (ICU) tidak berubah yakni 376 pasien setelah sebelumnya sempat bertambah.

Jumlah kematian kumulatif akibat COVID-19 di Prancis untuk rumah sakit dan panti jompo menjadi 30.410. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *