DENPASAR, BALIPOST.com – KONI Buleleng menganggap Porprov Bali sebagai ajang berkompetisi bagi seluruh atlet dari kota dan kabupaten se-Bali. Karena itu, hajatan multievent dua tahunan ini, dipakai acuan guna mengukur sejauh mana keberhasilan dalam membina atletnya, berikut merebut prestasi demi gengsi daerah yang dibela atlet.
Ketua Umum KONI Buleleng, Nyoman Artha Widnyana, di Denpasar, Jum’at (7/8) menerangkan, obsesi Gianyar untuk mengambil alih posisi ketiga, sekaligus menggeser Buleleng pada Porprov Bali XV di Badung 2022 merupakan hal yang wajar. Namun, perlu diingat pada Porprov Bali terakhir di Tabanan 2019 lalu, Buleleng menduduki posisi ketiga dengan mengoleksi 53 emas. Sementara, Gianyar bercokol di peringkat keempat dengan menyabet 38 emas. “Saya kira target Gianyar untuk menggeser Buleleng, perlu pembuktian pada kompetisi sesungguhnya di ajang Porprov,” ujar Nyoman Artha.
Dijelaskannya, di era new normal ini, sarana dan fasilitas olahraga mulai dibuka, hingga atlet bisa berlatih kembali. Buleleng selama ini memiliki cabor unggulan permainan, seperti tenis meja dan tenis lapangan, bela diri, karate dan yongmoodo, serta cabor akurasi tembak dan panahan. Yang membanggakan, secara perlahan namun pasti, 40 cabor sarana olahraganya akan dibuka seluruhnya. “Pasca pembukaan sarana dan fasilitas olahraga ini, diharapkan atlet kembali getol berlatih,” harap dia.
Nyoman Artha menambahkan, selama ini Buleleng melakukan pembinaan secara murni bagi atlet-atlet lokal. Ia pun mengajak kepada atlet Buleleng, agar tetap setia mengibarkan bendera daerahnya di ajang Porprov. Ia memaklumi adanya mutasi atlet. Bahkan, lifter angkat besi juga memutuskan pindah ke Buleleng. Hanya, sebaliknya sederet atlet andalan Buleleng justru mengusung bendera daerah lain di ajang Porprov. Untuk itu, pihaknya siap memproteksi atletnya agar tidak hengkang ke daerah lain. Caranya, KONI memberikan bonus kepada atlet peraih medali di ajang Porprov. (Daniel Fajry/balipost)
