Kapolda Bali Irjen. Pol. Petrus Reinhard Golose, yang juga Ketua Umum Pengprov PTMSI Bali. (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – KONI Bali mendukung langkah cabor tenis meja yang melakukan pemusatan latihan secara sentralisasi di Tohpati, Denpasar. Kedelapan petenis meja Bali terdiri atas putra (4) dan putri (4), menghuni mes yang berdekatan dengan GOR tempat berlatih. Apalagi, mereka ini dipoles pelatih kaliber seperti Deddy da Costa, Gede Ardika, dan Ronald Raung.

Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi, di Denpasar, Kamis (23/7) mengaku salut atas program yang dilaksanakan Pengprov PTMSI Bali, yang dinakhodai Kapolda Bali Irjen. Pol. Petrus Reinhard Golose. “Kami akui, idealnya cabor memang harus menggelar latihan terpusat dalam situasi apa pun, guna menghadapi turnamen maupun kejuaraan,” tutur Suwandi.

Baca juga:  Diikuti Ratusan Karateka, Forki Bali Gelar Seleksi

Dijelaskannya, situasi pandemi Covid-19 ini, menuntut para atlet berlatih fokus pada fisik di rumah masing-masing. Sedangkan, untuk cabor yang bersinggungan bodi seperti bela diri supaya dihindari dulu. “Olahragawan tetap berlatih, tetapi jangan sampai wabah penularan virus corona ini semakin berkembang,” pesan Suwandi. Apalagi, bagi penderita yang terjangkit virus corona, ada beberapa yang tanpa diawali gejala atau Orang Tanpa Gejala (OTG).

Baca juga:  Telkomsel Regional Bali Nusra Berbagi dengan 200 Anak Yatim di Bali

Suwandi menerangkan, beberapa cabor olahraga memang risikonya rendah, karena merupakan cabor perorangan dan hanya dilakukan searah seperti lari, cukup menggunakan masker, rajin mencuci tangan, serta menjaga jarak. Suwandi mengingatkan, insan olahraga dan masyarakat juga harus menghindari kerumunan massa. “Kami mengajak kepada atlet, sebaiknya menghindari dulu cabor yang mengharuskan kontak bodi seperti bela diri di nomor laga,” terang dia.

Selama ini, kata Suwandi, KONI Bali tetap memantau seluruh cabor dalam menggelar Pelatda, guna menghadapi PON Papua 2021 mendatang. Ia mengajak kepada para pelatih dan atlet, agar mematuhi pedoman olahraga di saat pandemi covid-19 ini. Misalnya, atlet Bali mau melakukan try out ke luar daerah. “Yang harus diperhatikan, kami dari Bali berada di wilayah aman atau zona putih, apakah daerah yang dituju try out masuk dalam zona merah?” tanya Suwandi. Untuk itu, jika provinsi yang dipakai try out masuk zona merah sebaiknya dihindari, sebab dikhawatirkan akan timbul klaster baru penyebaran wabah virus corona. (Daniel Fajry/Balipost)

Baca juga:  Gianyar Minta Ketegasan Senam di Porprov
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *