Petugas sedang menyuntik salah satu babi milik peternak. (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Sejak Mei hingga pertengahan Juli ini, tidak ada kasus babi mati mendadak yang dilaporkan. Kondisi ini pun membuat para peternak bisa sedikit bernafas lega.

Menurut Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten Gianyar, I Made Raka, semenjak 2019 wabah kematian babi memang terus meluas, tidak terkecuali di Kabupaten Gianyar. Namun sejak Juni mulai tidak ada lagi laporan babi mati secara mendadak. “Untuk kasus kematian babi dari bulan Juni sampai pertengahan Juli 2020 ini nihil. Berbeda dengan beberapa bulan sebelumnya, angka kematian babi cukup tinggi,” ujar Made Raka.

Baca juga:  Dari Susi Pudjiastuti Diperiksa hingga Dirutnya PT LIB Tersangka

Diakui kasus kematian babi massal sudah memicu lumpuhnya perekonomian para peternak. Sebab banyak babi yang sehat dijual dengan harga rendah. “Bahkan dulu sangat murah harga babi karena kasus kematian babi cukup banyak. Astungkara sekarang sudah normal,” ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Made Santiarka menjelaskan laporan kematian babi mendadak sudah tidak diterima lagi sejak Mei 2020. Sebelum Mei, angka kematian babi tercatat sebanyak 404 ekor. “Sampai pertengahan Juli 2020 ini tidak ada laporan kematian babi secara mendadak lagi,” terangnya.

Baca juga:  Sejak Pertengahan Mei, Tak Ada Lagi Kasus Kematian Babi Mendadak Dilaporkan di Bangli

Para peternak babi tetap disarankan untuk menjaga kebersihan kandang dan kesehatan hewan ternaknya. “Tetap kebersihan dan kesehatan babi dijaga. Semoga tidak akan ada lagi penambahan kasus kematian babi secara mendadak agar para peternak babi bisa beternak tanpa dihantui rasa takut,” tandasnya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *