SLEMAN, BALIPOST.com – Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada mengadakan skrining COVID-19 untuk tenaga kesehatan puskesmas dan komunitas di Kabupaten Sleman. Bertempat di Puskesmas Melati II, skring dilakukan menggunakan alat RDT yang dibuat sendiri oleh UGM.

Alat ini diberi nama Republik Indonesia Gajah Madha Hepatika Airlangga RI GHA. Alat ini berbasis antibodi dibuat berkat kolaborasi UGM dengan Universitas Airlangga, dan Laboratorium Hepatika Mataram serta didukung oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Baca juga:  Kegiatan Terorisme Tak Berhenti di Tengah Pandemi COVID-19

Dengan alat tes ini, diharapkan fasilitas pelayanan kesehatan dapat terbebas dari stigma dan dapat memastikan keamanan pelayanan bagi masyarakat umum. Selain itu, dengan penggunaan RI-GHA, pasien COVID-19 di fasilitas layanan kesehatan dan komunitas diharapkan tidak ada lagi yang terlambat ditangani.

Keunggulan alat ini adalah cepat, hasil dapat dibaca dalam 15 menit, spesifik, mudah digunakan, dan biaya produksinya juga terjangkau. Rencananya, RI-GHA COVID-19 akan diproduksi secara massal sehingga dapat mendukung pemantauan perkembangan COVID-19 di Indonesia, seperti untuk upaya contact tracing dan surveilans.

Baca juga:  Penanganan COVID-19 Tunjukkan Tren Membaik, Gubernur Koster Tetap Minta Masyarakat Waspada

Adanya alat tes RI-GHA tersebut diharapkan dapat meyakinkan dan memberikan rasa aman kepada masyarakat, bahwa Kabupaten Sleman siap menyambut new normal dengan dukungan berbagai fasilitas kesehatan yang sudah berstandar protokol COVID-19. (Fauzan Ahmad/Jogja TV)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *