Achmad Yurianto. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Jumlah tambahan kasus positif COVID-19 di Bali mulai mengkhawatirkan. Dibandingkan sehari sebelumnya, jumlah kasus barunya naik lebih dari dua kali lipat, lampaui 45 kasus.

Dari data Rabu (17/6) per 12.00 WIB, kumulatif kasus COVID-19 Bali mencapai 829 orang. Terdapat 47 kasus baru dilaporkan dalam 24 jam terakhir.

Berdasarkan data https://infocorona.baliprov.go.id, sebanyak 45 kasus merupakan transmisi lokal, 1 pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dan 1 pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN). Kedua kasus pelaku perjalanan merupakan warga Tabanan.

Untuk sebaran kasus transmisi lokal, sebanyak 30 orang adalah warga Denpasar, kemudian Badung menambah 3 kasus baru, Klungkung ada 6 kasus baru, Karangasem sebanyak 1 orang, dan Buleleng 5 kasus.

Baca juga:  Ratusan WNI yang Dikarantina di Natuna Dipulangkan

Kabar gembiranya, terdapat pula puluhan pasien dilaporkan sembuh. Kumulatif kasusnya kini sebanyak 542 orang dari 510 sehari sebelumnya. Ini artinya ada 32 orang dinyatakan sembuh.

Untuk sebarannya, Tabanan mencatatkan 1 tambahan warga sembuh. Kabupaten Jembrana, Karangasem, dan Buleleng melaporkan 2 tambahan kasus sembuh.

Kemudian Bangli dan Gianyar masing-masing ada 5 pasien sudah sembuh. Sementara itu, Denpasar mencatatkan tambahan 8 kasus sembuh dan Badung 7 kasus.

Untuk kasus meninggal, masih sama dengan sehari sebelumnya. Sebanyak 6 orang tercatat meninggal dunia. Rinciannya, 2 WNA dan 4 WNI.

Kasus di Indonesia

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers streamingnya, mengatakan per pukul 12.00 WIB, sudah diperiksa sebanyak 19.757 spesimen. Total sudah ada 559.872 spesimen yang diperiksa.

Baca juga:  Investor Asing Jajaki Investasi Pariwisata di Indonesia

Tes spesimen menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Test Cepat Melokuler (TCM). Dari tes tersebut, masih ada penambahan kasus positif sebanyak 1.031 orang sehingga kumulatifnya mencapai 41.431 kasus. “Kalau kita perhatikan penambahan kasus masih didominasi 5 provinsi terbanyak, diantaranya Jatim, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah,” ungkapnya.

Dari keseluruhan, ada 17 provinsi yang melaporkan penambahan kasus di bawah 10. Dan 4 provinsi yang hari ini tidak ada penambahan kasus baru.

Yurianto melanjutkan untuk yang sehat ada penambahan 540 pasien sembuh sehingga totalnya menjadi 16.243 pasien. Kasus meninggal bertambah 45 orang sehingga total kasus menjadi 2.276 orang.

Baca juga:  Kunjungan Wisman Sepi, Pendapatan TNBB Melorot

Ia pun mengatakan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) yang saat ini masih dalam pemantauan sebanyak 42.714 orang. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 13.279 orang.

Seluruh provinsi di Indonesia sudah terdampak. Sebanyak 432 kabupaten/kota telah terdampak kasus ini.

Ia mengatakan tracing agresif belum bisa menjangkau 100 persen kontak erat. Oleh karena itu, harus mengubah kebiasaan dengan mengadopsi kebiasaan baru. “Inilah upaya yang bisa kita lakukan karena kita yakini belum 100 persen kasus positif ditemukan,” ujarnya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *