Proyek revitalisasi Pasar Singamandawa. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Sejumlah kegiatan pembangunan yang telah dirancang Pemkab Bangli tahun ini ditunda karena merebaknya kasus COVID-19. Salah satunya, pembangunan dan revitalisasi Pasar Singamandawa di Kecamatan Kintamani.

Sesuai rancangan awal, pasar rakyat yang disebut tertua dan pertama di Kabupaten Bangli itu akan dibangun ulang secara bertahap dengan anggaran Rp 35 miliar di tahap pertama. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bangli I Wayan Gunawan menyebutkan, anggaran yang disiapkan untuk pembangunan dan revitalisasi Pasar Singamandawa tahap pertama itu bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali senilai Rp 25 miliar dan Dana Alokasi Umum (DAU) Rp 10 miliar.

Baca juga:  Kerajinan Gerabah Jadi Ciri Khas Desa Kapal

Dana tersebut rencananya dipakai untuk menyusun DED dan sebagian untuk pembangunan awal. Konsep pembangunannya, pasar diintegrasikan dengan pariwisata.
“Di tengah situasi seperti sekarang, saya sudah melapor mengenai hal ini kepada Bapak Bupati. Dari arahan beliau, pembangunan pasar ditunda dulu karena sekarang ini masih fokus penanganan COVID-19 baik sedang maupun pasca,” kata Gunawan, Selasa (7/4).

Sebelum diputuskan untuk ditunda, pihaknya sejatinya sudah bersiap berproses dan sudah menyiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk diajukan ke ULP. Namun melihat perkembangan wabah COVID-19 membuat pihaknya ragu-ragu berproses hingga akhirnya Bupati memutuskan untuk menundanya. “Syukur-syukur belum berproses. Kalau sudah kan sayang dananya terpakai sepotong-sepotong, tujuan awalnya tidak tercapai,” ujarnya.

Baca juga:  Tujuh Bulan Selesai Direnovasi, Gedung TIC Kintamani Belum Dioperasikan  

Pihaknya tidak bisa memastikan kapan pembangunan dan revitalisasi pasar akan bisa terlaksana. Karena pihaknya tidak tahu kapan wabah virus Corona ini akan berakhir. Pihaknya hanya bisa berharap wabah ini bisa segera berlalu. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN