Petugas sedang mengambil darah dari pendonor. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Stok darah yang dimiliki Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bali pascapandemi COVID-19 sangat tipis. Oleh karena itu, kata Sekretaris PMI Bali, I Nyoman Puasha Aryana, Minggu (29/3), mereka yang butuh darah diimbau membawa donor pengganti.

Menurutnya, penipisan stok darah PMI dikarenakan kegiatan donor darah secara berkelompok banyak yang dibatalkan. Selain itu, untuk melakukan donor darah, PMI melakukan pemeriksaan kesehatan yang lebih ketat terhadap pendonornya.

Baca juga:  Rayakan Lebaran, Umat Islam Silaturahmi Via Online

Pihaknya pun terus melakukan sosialisasi agar pendonor tetap bisa melakukan donor darah. Namun dilakukan sesuai dengan protap pencegahan COVID-19 yang diimbau pemerintah, seperti datang secara bergantian, dan menjaga jarak antar peserta lainnya di tempat donor darah.

Sebelumnya donor darah dilakukan di RSUP Sanglah, namun dengan adanya pembatasan kunjungan ke RSUP Sanglah, gerai donor darah dibuka di kantor PMI Bali. Gerai ini telah dibuka seminggu lalu, dan akan terus dibuka hingga pandemi COVID-19 mereda serta situasi kembali kondusif.

Baca juga:  Tak Cukup Taat Prokes, Ini Hal Wajib Dilakukan Putus Penyebaran COVID-19

Kepala Divis Pelayanan Kesehatan PMI Bali, Eko Wardani menambahkan, dibandingkan sebelum terjadinya pandemi, jumlah peserta donor saat ini mengalami penurunan yang sangat drastis.

Penurunannya sekitar 70 sampai 80 persen. Sejumlah tempat yang telah menetapkan jadwal akan melaksanakan donor darah secara berkelompok, banyak yang membatalkan acaranya.

Kemudian, donor darah yang banyak terjadi sekarang ini merupakan donor darah pengganti. “Jadi kami sekarang ini, dengan sangat terpaksa bagi keluarga yang memerlukan darah, atau ada yang memerlukan darah dimohonkan untuk membawa atau donor darah pengganti. Karena stok darah di PMI tidak mencukupi atau sangat tipis saat ini,” kata Eko. (Eka Adhiyasa/balipost)

Baca juga:  Pedagang Sembako Diminta Patuhi HET Beras
BAGIKAN