Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Hampir 132 ribu kasus COVID-19 telah dilaporkan di seluruh dunia. Bahkan dikutip dari situs World Health Organization (WHO), jumlah negara yang terjangkit bertambah menjadi 123 negara dengan jumlah kematian mencapai 5.000 jiwa.

Menurut Director General WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam media briefing yang digelar Jumat (13/3) siang waktu setempat, kematian hingga 5.000 orang merupakan pencapaian yang tragis dari penyebaran pandemi ini. Ia pun menyebutkan ada episenter baru dari pandemi ini.

Baca juga:  Dari Nelayan Ditemukan Terdampar di Singaraja hingga Percepat dan Mantapkan Program Prioritas

“Eropa telah menjadi episenter baru dari pandemi, dengan laporan kasus dan kematian yang jauh lebih banyak dibandingkan negara lainnya di dunia, terlepas dari China,” katanya.

Lebih banyak kasus sekarang dilaporkan tiap hari dibandingkan saat puncak epidemi terjadi di Tiongkok. Ia pun menganjurkan negara-negara untuk mengimplementasikan 8 pilar rencana kesiapan strategis dan respons yang dikeluarkan WHO. “Kami terus mendukung negara-negara untuk siap dan merespons,” ujarnya.

Baca juga:  Dugaan korupsi di Kementrian ESDM Melibatkan Sejumlah Orang

WHO, disebutkannya sudah mengirimkan alat perlindungan diri (APD) ke 56 negara, juga sedang mengirimkan ke 28 negara, dan mensuplai sekitar 1,5 juta alat tes diagnosa ke 120 negara. “Negara harus mengambil pendekatan komprehensif, tidak secara terpisah-pisah, tes saja, penelusuran kontak saja, karantina saja, isolasi saja. Lakukan semuanya,” anjurnya.

Negara-negara yang saat ini sedang berjuang mengatasi COVID-19 juga harus belajar dari negara lain yang sudah berhasil, seperti Tiongkok, Korea Selatan, Singapura, dan Jepang. Keempat negara ini dinilai memiliki langkah komprehensif dalam mengatasi wabah menyebar dan menyelamatkan nyawa. (Diah Dewi/balipost)

Baca juga:  Kabupaten Ini Kembali Alami Lonjakan Kasus COVID-19, Jadi Penyumbang Terbanyak Tambahan Harian
BAGIKAN