Para petani rumput laut Nusa Penida saat mengecek, memilah san memetik hasilnya. (BP/gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Petani rumput laut di Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, sudah memulai panen. Tetapi, lagi-lagi petani harus merana.

Mereka berharap dapat harga tinggi, tapi saat ini harganya malah anjlok. Harga rumput laut di bawah Rp 15 ribu per kg. Ini sangat rendah dari harga biasanya mencapai Rp 18 ribu per kg.

Bendesa Adat Lembongan Made Sukadana, Selasa (10/3), mengatakan anjloknya harga rumput laut ini sebagai imbas dari wabah virus Corona. Ini sangat disayangkan mengingat masyarakat setempat sudah mau terjun lagi bertani rumput laut setelah lama vakum.
“Rumput laut itu soalnya barang ekspor. Jadi isu Corona ini jelas mempengaruhi pasar. Kami tetap harus bersabar sambil berharap situasi segera kembali normal,” kata Sukadana.

Baca juga:  Penyebrangan Beras ke Nusa Penida Disubsidi

Anjloknya harga rumput laut, kata Sukadana, membuat para petani rumput laut memilih menyimpan hasil panennya, ketimbang mengambil tindakan praktis menjual murah. Para pengepul rumput laut juga tidak banyak bergerak setelah melihat situasi pasar seperti sekarang.

Ada sekitar 200 KK warga Desa Lembongan yang terjun langsung melakukan budidaya. Hasil produksinya bervariasi.

Ada yang menghasilkan rata-rata 300 kg sampai 500 kg per bulan dalam musim panen terakhir. Bahkan, kalau musimnya bagus bisa menghasilkan 700 kg per bulan. (Bagiarta/balipost)

Baca juga:  Terkendala Pemasaran, Pengembangan Beras Hitam Tersendat
BAGIKAN