dr. I Wayan Kesumadana, Sp. OG(K)_FER. (BP/san)

DENPASAR, BALIPOST.com – Adanya wabah virus Corona yang sudah menyebar ke 23 negara yang ada didunia, tidak harus disikapi dengan sikap panik dan takut. Direktur RSU Kasih Ibu Denpasar, dr. I Wayan Kesumadana, Sp. OG(K)_FER, Rabu (5/2) mengatakan virus Corona hidup di suhu dingin dan lembab atau sekitar 23 derajat celcius.

Sementara Indonesia memiliki suhu cukup panas. ”Jangan takut berlebihan dan panik. Pencegahan virus Corona itu adalah dengan membantengi diri dengan daya tahan tubuh yang baik dan menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat,” ujarnya.

Baca juga:  Asprov PSSI Dapat Dana Penanggulangan Covid-19

Ia melanjutkan pada dasarnya virus jika hidup diluar inangnya akan mati dengan sendiri. Dan jika daya tahan tubuh baik, tidak bisa menginfeksi tubuh.

Karena itu cara untuk mengatasi Virus Corona adalah dengan menjaga daya tahan tubuh dan tentunya menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat utamanya kebiasaan cuci tangan dengan sabun. ”Pakai masker jika ada ditempat keramaian atau layanan kesehatan,” ujarnya.

Sebagai salah satu Rumah Sakit swasta di Bali, RSU Kasih Ibu Denpasar siap mendukung dan membantu pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan. Untuk kasus virus Corona sendiri, jika pemerintah membutuhkan fasilitas kamar isolasi pihak RSU Kasih Ibu Denpasar siap.

Baca juga:  Teco Inginkan Pemain Bali United Jalani Tes Sebelum Berlatih

Menurut Kesumadana, saat ini untuk penanganan kasus virus Corona ada tiga RS rujukan yang ditunjuk yaitu RSUP Sanglah, BRSU Tabanan dan RSUD Sanjiwani. Tetapi jika terjadi kenaikan kasus dan membutuhkan bantuan tambahan kamar isolasi, RSU Kasih Ibu Denpasar sudah memiliki fasilitas ini. ”Mungkin tidak seperti yang ada di RS rujukan ini.Tetapi kami sudah memiliki kamar isolasi yang biasanya dipakai untuk merawat pasien infeksi seperti TBC,” ujarnya.

Baca juga:  Ini, Komoditi yang Diwaspadai Picu Inflasi di Bali

Dalam memberikan pelayanan, menurut Kesumadana pihak RSU Kasih Ibu Denpasar selalu berkembang dan menyiapkan layanan sesuai ekspetasi masyarakat, perkembangan penyakit dan perkembangan ilmu kedokteran serta kemajuan teknologi. Ini bisa dilihat dengan pemenuhan SDM khususnya dokter spesialis dengan keahliah sub unit sampai layanan terbaru yang saat ini dibutuhkan oleh masyarakat serta pemenuhan alat kedokteran terkini. (Wira Sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *