Desa Adat Piling menggelar guru piduka di Tanah Lot. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Krama Desa Adat Piling, kecamatan Penebel, Tabanan, menghaturkan guru piduka di Pura Luhur Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Minggu (2/2). Upacara ini terkait salah satu warganya bernama Wayan Sugandi (54) yang terjatuh saat ngiring Ida Bhetara dalam upacara Pemelastian serangkaianKarya Agung Pengurip Gumi, pada Kamis (30/1).

Bendesa Adat Piling, I Made Sutarsa mengatakan, sesuai petunjuk pemangku Gede Pura Luhur Tanah Lot, terkait ada salah satu warganya yang ikut ngiring Ida Bhatara Pucak Kedaton yang jatuh di areal Pura, disarankan untuk menghaturkan guru piduka. Sebab, peristiwa itu mungkin karena kesalahan ataupun kelalaian pengiring.

Baca juga:  Diperketat, Pengawasan Perbatasan Desa Adat Piling

Begitupun juga keaturan Caru Durmangala untuk menyucikan areal Pura Luhur Tanah Lot, karena saat kejadian ada darah. “Sebagai bagian dari Karya atau upacara besar, ada satu atau dua hal salah, tentunya wajib menyampaikan permohonan maaf atau ngaturan Guru piduka, dan kebetulan warga kami yang jatuh tersebut,” terangnya.

Pada kesempatan itu juga dilakukan upacara ngulapin/nebusin yang dilakukan oleh Jro Mangku Pura Dalem Desa Adat Piling selaku Ketua Pemangku. Ritual dilakukan di lokasi tempat jatuhnya Sugandi, dengan tujuan dapat mengembalikan kekuatan warga yang jatuh agar cepat sembuh. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Jasad Mrs. X dalam Kardus Diaben, Diharap Tak Ada Lagi Kejadian Niskala Buat Warga Takut
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *