DENPASAR, BALIPOST.com – Menguasai tari Bali dan menekuni Yoga Asanas sangat penting nilainya dalam membentuk ketahanan mental. Selain bermanfaat dalam kesehatan fisik, jiwa dan mental, melalui tari Bali dan Yoga Asanas mampu memperhalus jiwa dan membentuk siswa berbudi luhur. Hal itu diungkapkan Kepala SMP Dwijendra, Dra. Ni Wayan Nadi Supartini, M.Pd., di sela-sela lomba tari Bali dan yoga tingkat SD se-Kota Denpasar, Sabtu (18/1).

Sebanyak 100 penari dan 20 klub yoga bersaing dalam lomba tari Bali dan yoga asanas tingkat SD se-Kota Denpasar. Lomba diadakan OSIS SMP Dwijendra Denpasar bersinergis dengan Tabloid Wiyata Mandala.

Lomba dibuka Wakil Ketua Yayasan Dwijendra Denpasar, Wakil Ketua Yayasan Dwijendra Ida Bagus Bayu Brahmantia, S.H.M.H. Menurut Ketua Panitia, I Ketut Rangkuman, S.Pd., didampingi Ketua OSIS Krisna Mahesa, lomba meliputi Tari Condong kelompok A (umur 6-9-tahun), Tari Condong B (umur 10-12 tahun).

Baca juga:  Empat Tahun Kepemimpinan Gubernur Koster, Terbitkan 279 Sertifikat KI

Untuk Tari Baris kelompok A (6-9 tahun) dan Tari Baris kelompok B (10-12 tahun). Sementara itu, lomba yoga diikuti 20 SD masing-masing berkekuatan enam siswa.

Ketua OSIS Putu Krisna Mahesa Putra mengatakan lomba tari ini juga memberi penguatan generasi zaman now untuk pelestarian seni tari Bali dan yoga. Sekaligus, dua seni ini menjadi unggulan SMP Dwijendra.

Kasek Nadi Supartini menegaskan Tari Condong dan Baris dilestarikan karena dua tari ini sebagai dasar tari Bali dan juga bisa dipakai ngayah di masyarakat. Dia sendiri merasakan manfaat siswa menguasai tari Bali dan yoga, yakni makin tumbuhnya kepercayaan diri siswa, makin konsentrasi belajar, menjadi insan penuh disiplin dan memiliki ketahanan mental yang baik.

Baca juga:  PTM di Gianyar Berjalan 3 Minggu, Vaksinasi Guru Baru 60 Persen

Selain itu, tari dan yoga juga merupakan salah satu identitas Bali yang sangat penting ditanamkan sejak anak-anak. Melalui seni, kata dia, bisa membentukan karakter yang tangguh, berbudi luhur dan memiliki kehalusan budi dan tampil lebih rendah hati. Juga bisa mengerem kenakalan remaja.

Khusus soal yoga, Nadi Supartini didampingi Wakasek I Made Yoga Mahendra Andika, dan Ida Bagus Putra Arsana ,S.Pd., mengungkapkan saat ini yoga sudah berkembang dan diminati anak-anak SD. Makanya mulai tahun ini dia memberi ruang bagi pelatihan yoga di sekolah untuk menjadi yang terbaik di Bali.

Baca juga:  Jelang Pertemuan IMF-WB, Satpol PP Jembrana Sidak Duktang

Ia setuju sejumlah sekolah memasukkan yoga dalam pelajaran agama Hindu. Di sisi lain dia mengakui pelestarian tari Bali dan yoga ini kini mendapat tantangan berat di zaman now. Anak-anak dan remaja Bali makin dijauhkan dari seni tradisi ini.

Untuk itu harus ada komitmen kuat semua komponen untuk memberi penguatan pelestarian tari Bali dan yoga mulai dari siswa SD. Lomba ini dikatakannya juga mendukung visi Yayasan Dwijendra dalam pelestarian nilai seni dan budaya Bali. (Sueca/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *