Koordinator Program Studi Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, dr. I Nyoman Wiryawan, SpJP. (BP/san)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dokter yang bunuh diri di salah satu hotel jalan Teuku Umar dengan inisial IDTW (30) dikenal sebagai pribadi yang cerdas dan ceria. IDTW merupakan dokter umum yang sedang bersekolah untuk menjadi dokter spesialis jantung.

Ia menjadi dokter residen sejak tahun 2018. Diantara empat dokter residen di angkatannya, IDTW satu-satunya perempuan.

Koordinator Program Studi Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, dr. I Nyoman Wiryawan, SpJP mengatakan, untuk menjadi dokter residen atau melanjutkan pendidikan ke spesialis, harus menjalani tes terlebih dahulu. Dokter IDTW merupakan dokter yang mengikuti tes tahun 2017 dan kemudian diterima di tahun 2018.

Baca juga:  Tim Gabungan Buru Pelaku Penyerangan Kantor Satpol PP

Saat ini IDTW masuk semester V menjalani pendidikan spesialis jantung dan pembuluh darah. Secara kepribadian, diakui Wiryawan sebagai Koordinator PS Jantung dan Pembuluh darah ia tidak terlalu dekat secara personal.

Namun dari pertemuan beberapa kali, ia melihat IDTW sebagai dokter yang cerdas dan juga kuat secara fisik. ”Sebab, untuk menjadi dokter saja saya pastikan orang itu cerdas. Apalagi menjadi dokter spesialis Jantung dan Pembuluh Darah. Bagi pria saja berat untuk menjalani pendidikannya, apalagi perempuan. Jadi saya yakin dokter ini cerdas dan kuat,” ujarnya.

Baca juga:  Antisipasi Konflik Jelang Pemilu 2019, Masyarakat Diminta Waspadai Politisasi Agama

Dari pengakuan beberapa staf di Program Studi Jantung dan Pembuluh Darah FK Unud, IDTW dikenal sebagai dokter yang ceria dan suka bercanda. Dari informasi dari pihak keluarga, tanggal ngaben masih belum ditentukan. ”Katanya belum dipastikan tanggal ngabennya. Masih ditanyakan di griya,” ujar salah satu staf. (Wira Sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *