Sejumlah orang mengunjungi obyek wisata Munduk Ngandang. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Objek wisata alam pegunungan di Desa Besakih terus bermunculan. Jika sebelumnya ada objek wisata Taman Edelweis, Padang Bunga Kasna, Taman Jinja Bali dan objek wisata Taman Sari, kini muncul objek wisata baru, yakni Pesona Munduk Ngandang.

Lokasinya di Banjar Batumadeg, Desa Besakih, Rendang, Karangasem. Obyek yang menawarkan bentangan alam pegunungan itu mulai dilirik pengunjung.

Pengelola objek wisata Pesona Munduk Ngandang, I Nyoman Ada, Rabu (13/11) mengungkapkan, pascadibuka per 20 Juli, perlahan mulai ada orang yang mengunjungi lokasi ini. Kata dia, pada hari besar seperti manis Galungan dan hari-hari biasa lumayan banyak pengunjung yang datang. “Pengunjung mulai berdatangan. Karena sampai saat ini saya masih terus memperkenalkan objek wsiata Pesona Munduk Ngandang ini agar lebih dikenal di masyarakat,” ujarnya.

Baca juga:  Ciptakan Hotel GM Kompeten dan Standar Internasional, GHE Gelar GMCEP

Ia mengatakan, saat ini pengunjung yang datang tidak dikenakan tiket masuk. Pasalnya, sampai saat ini dalam proses pengurusan izin.

Mereka yang datang bisa menyumbang secara sukarela tanpa dipatok nominal. “Beberapa pengunjung ikhlas mapunia (menyumbang, red) segitu. Kita tidak memaksa. Kendati tidak mapunia tidak apa-apa. Tapi, hampir semua pengunjung mapunia,” katanya.

Pria yang juga sebagai anggota DPRD Karanagsem ini menjelaskan, dalam pengelolaan ke depannya bakal di bawah naungan Desa Adat Besakih. Dalam waktu dekat, ia akan melaksanakan rapat terkait hal itu. “Kalau di bawah naungan Desa Adat, akan sedikit lebih mudah dalam mengurus izin maupaun yang lainnya,” tandasnya.

Baca juga:  Soal Pemberlakuan PPKM Mikro dan Dampaknya ke Pariwisata, Ini Kata Wagub Bali

Dia menjelaskan, dengan adanya objek wisata ini, mampu membuka lapangan pekerjaan untuk warga sekitar. Bagi warga yang tidak memiliki pekerjaan tetap, nantinya bisa diperkerjaan untuk mengelola objek wisata ini. “Minimal ada penghasilan untuk masyarakat sekitar. Ini juga sebagai upaya untuk meminimalisir pengangguran,” tegasnya.

Ke depannya, ia secara bertahap terus akan menambah fasilitas, seperti flying fox, jogging track dan rumah makan. Pasalnya, saat ini belum ada tempat makan bagi para pengunjung. “Kita akan terus tata kedepannya sambil jalan. Karena butuh modal yang lumayan besar untuk penataan itu,” ujarnya. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Sudah Lima Kali, Jalan di Butus Putus Diterjang Banjir
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *