DENPASAR, BALIPOST.com – Banyak yang mengira, hanya yogurt, olahan susu fermentasi yang bagus untuk pencernaan. Padahal ada kefir, olahan susu yang memiliki segudang manfaat. Seperti Ne Qefir, hasil produksi Dr. Ir. Ketut Suriasih, M.App.Sc.

Peneliti dari Fakultas Peternakan Universitas Udayana ini menjelaskan, kefir merupakan produk olahan susu yang difermentasi menggunakan bibit kefir atau starter kefir. Starter kefir merupakan pembiakan dari simbiosis ragi dan bakteri.

Kefir berasal dari pegunungan kaukasus Rusia bagian selatan dan juga banyak dikonsumsi di daerah timur tengah. Susu kefir umumnya terbuat dari susu sapi atau susu kambing.

Meskipun sama-sama merupakan produk fermentasi susu, kefir memiliki perbedaan dengan yoghurt, yaitu teksturnya yang lebih cair namun rasa asamnya nyata di lidah. Di samping itu, kefir mengandung soda alami dan sangat sedikit alkohol sehingga ada rasa menggigit di lidah. Membuat badan terasa hangat dan memberi sensasi menyenangkan.

Baca juga:  Denpasar Laporkan Tambahan Kasus Transmisi Lokal COVID-19

Kandungan nutrisi dalam kefir tidak kalah dengan olahan susu lainnya. Kefir mengandung vitamin A, C, B1, B2, B5, B6, B7, B9, B12 dan vitamin K. Kefir juga memiliki kandungan berbagai asam amino dan juga mineral seperti kalium, kalsium, fosfor, mangnesium, zat besi, zinc, tembaga, dan mangan.

Manfaat kefir untuk kesehatan yaitu sumber probiotik, mengatasi gangguan pencernaan, menjaga kesehatan tulang, mencegah kesehatan tulang, dam mencegah kanker. Juga bisa dikonsumsi penderita intoleransi laktosa, mengatasi asma bronkial alergi, menurunkan gula darah, membantu detoksifikasi racun, melawan obesitas, menjaga kesehatan kulit, meningkatkan kekebalan tubuh, dan meredakan penyakit intoleransi laktosa.

Baca juga:  Dua Gempabumi Tektonik Dirasakan di Buleleng

Ne Qefir memiliki dua varian yaitu kefir original dan Bali coco kefir. Kefir juga bisa diolah menjadi minuman lain misalnya dibuat smoothies atau jus buah. Kefir juga dapat digunakan untuk masker wajah.

Menurutnya, Ne Qefir telah banyak diminati. Meski belum berskala industri, namun pelanggannya cukup banyak. Pelanggannya datang dari lembaga-lembaga kesehatan, termasuk restaurant di Ubud, Kuta dan toko kue. Segala proses produksinya dilakukan di Jalan Gemitir, Tohpati.

Ia mencontohkan cara pembuatan masker wajah kefir. “Bahan dasar masker kefir adalah kefir kental (curd), pembuatannya sama dengan pembuatan susu kefir konsumsi. Hanya saja proses penyaringan curdnya lebih lama untuk mematangkan bahan,” jelasnya.

Baca juga:  Target 100 Persen Akses Air Minum Sulit Tercapai di Nusa Penida

Curd telah dipisahkan dengan whey (cairan bagian bawah) dan disaring menggunakan kain linen atau kain untuk saringan tahu pada suhu ruang selama 1 – 2 kali 24 jam setelah panen awal (panen awal 48 jam fermentasi). Setelah disaring di suhu ruang, kemudian dihomogenkan menggunakan mixer.

Sehingga akan terjadi pengembangan. “Setelah itu masker kefir akan menyusut kembali ke bentuk semula, baru dimatangkan selama 24 jam di dalam kulkas. Setelah itu masker kefir bisa digunakan,” tutupnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *