Ilustrasi Suasana pendaftaran PPBD SMA dari jalur prestasi dan alasan khusus. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sekolah swasta kini wajib menjadi pilihan alternatif bagi calon peserta didik baru yang akan mengikuti Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK. Namun, pilihan ini tidak akan muncul pada saat melakukan pendaftaran online.

Terutama pada jalur zonasi dalam PPDB SMA, calon peserta didik tetap bisa memilih dua SMA negeri dan satu SMK negeri. Pilihan alternatif SMA/SMK swasta baru akan ditanyakan saat proses verifikasi di sekolah. “Nanti tim verifikasi bertanya, seandainya tidak dapat di negeri, mau memilih di sekolah swasta yang mana di zona tersebut,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali Ketut Ngurah Boy Jayawibawa, Rabu (19/6)

Baca juga:  Libur Lebaran, Disdukcapil Diserbu Pelegalisir KK

Menurut Boy Jayawibawa, pilihan alternatif sekolah swasta pasti akan ditanyakan petugas verifikasi di sekolah kepada calon peserta didik, meskipun tujuannya hanya untuk pendataan dan pemetaan. Jika calon peserta didik tidak diterima di sekolah pilihannya, bisa disalurkan ke sekolah tersebut.

Selain itu, pendataan dan pemetaan sekolah swasta juga terkait dengan skema pembiayaan dalam bentuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS) daerah yang tengah disiapkan untuk sekolah swasta. Pihaknya berharap dapat mengetahui jumlah siswa yang diterima di sekolah swasta. “Selama ini yang dapat BOS daerah dari APBD kan sekolah negeri saja. Untuk merealisasikan Wajib Belajar 12 Tahun, tentu sekolah swasta juga akan dibiayai,” katanya.

Baca juga:  Empat Perbekel Protes Zonasi PPDB 2017

Bali Mandara

Berkaitan dengan SMA dan SMK Bali Mandara, Boy Jayawibawa mengatakan waktu pendaftarannya lebih awal dari PPDB SMA/SMK negeri. Hal ini sudah diatur dalam Permendikbud, bahwa sekolah berbasis asrama memang dapat dikecualikan. Saat ini sudah mulai dilakukan penerimaan peserta didik baru di SMA dan SMK Bali Mandara. “Dalam seminggu ini sudah harus pendaftaran kembali,” ujarnya.

Boy Jayawibawa mengatakan, para siswa yang nanti diterima di SMA dan SMK Bali Mandara utamanya berasal dari keluarga tidak mampu. Ada tim yang turun untuk mengecek langsung kondisi siswa bersangkutan di lapangan. Termasuk melihat rumah atau tempat tinggalnya. (Rindra Devita/balipost)

Baca juga:  Pemprov Bali akan Bangun Dua SMA Baru di Denpasar
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *