GIANYAR, BALIPOST.com – Warga menggelar tradisi pernah Rupat di Pura Masceti, Desa Sayan, Kecamatan Ubud pada Minggu (5/5). Tradisi yang melibatkan puluhan krama ini merupakan wujud rasa syukur atas hasil panen yang diperoleh selama enam bulan.

Tradisi ini pun diikuti antusias oleh warga yang berasal dari 10 subak di dua desa dinas dan empat desa pakraman di wilayah Ubud. Pekaseh Gede Pura Masceti, I Ketut Jejel SH didampingi pemangku pura, Jero Mangku Made Ngastra mengungkapkan tradisi ini diikuti krama subak dari Desa Sayan dan Desa Singakerta.

Baca juga:  Dua Wilayah di Denpasar Tambah Korban Jiwa COVID-19, Seluruhnya Berkomorbid DM

Tradisi perang tipat dilaksanakan setiap enam bulan sekali, yaitu tiga hari pasca nyineb piodalan di Pura Masceti tersebut. Tepatnya pada Redite Kliwon Watugunung, diawali dengan krama subak menghaturkan pepranian sejak pagi hari.

Pepranian itu terdiri atas banten yang berisikan tipat kelanan. “Tradisi ini sebagai bentuk syukur krama subak karena selama enam bulan ini hasil panennya sangat memuaskan,” terangnya.

Dijelaskan selama tradisi ini, krama subak biasanya menggunakan setengah dari tipat, yakni tiga dari enam tipat yang dipersembahkan. Sedangkan sisanya dibawa pulang. “Nah tiga tipat ini lah yang digunakan untuk perang tipat,” jelasnya.

Baca juga:  Sudah Empat Minggu Berturut-turut!! Bali Laporkan Tambahan Korban Jiwa COVID-19

Sementara itu Pemangku Pura Masceti, Jero Mangku Made Ngastra menerangkan bahwa tradisi ini memang sudah rutin dilaksanakan secara turun-temurun. Sehingga setiap enam bulan pasti dilakukannya, meskipun dengan jumlah krama yang tidak banyak. “Memang ada sejak dulu, kalau tidak dilakukan katanya akan ada hama dan kapiambeng (halangan) lainnya yang menimpa persawahan krama subak,” terangnya.

Dijelaskan bahwa krama subak yang datang nunas ulam bawi atau daging babi yang dihaturkan pada masing-masing palinggih di persawahannya. Prosesi ini dilakukan agar tumbuh benih padi yang akan ditanam, ataupun padi yang baru hidup, dapat berbuah dengan baik tanpa musibah saat panen nanti. “Ini sebagai bentuk rasa syukur krama subak atas keberhasilan panennya. Maka ke depan agar lebih baik lagi hasilnya,” tandasnya. (Manik Astajaya/balipost)

Baca juga:  Setiap Kecamatan Dibentuk Pos Damkar
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *