DENPASAR, BALIPOST.com – Menghindari kebiasaan merokok tentu tidak mudah. Kandungan nikotin pada rokok menimbulkan adiksi. Namun, zat yang paling berbahaya pada rokok adalah kandungan TAR yang timbul akibat proses pembakaran tembakau.

Oleh karena itu, berbagai lembaga kesehatan dunia mulai menawarkan produk tembakau alternatif, yaitu produk tembakau yang tidak dibakar tapi memberikan sensasi yang mirip dengan merokok. Ini merupakan upaya agar perokok bisa mengurangi risiko bahaya TAR, tapi tidak merasa tersiksa.

Berikut adalah jenis-jenis produk tembakau alternatif dengan bentuk dan cara pakai yang berbeda :

1. Chewing Tobacco (Tembakau kunyah)

Tembakau kunyah juga dikenal dengan nama tembakau sugi di Indonesia. Tembakau non isap ini biasanya dikemas dalam kaleng tipis. Salah satu sumber terbesarnya adalah daun tembakau dari Virginia. Biasanya ada tambahan gula atau perasa tertentu seperti mint. Namun, tembakau kunyah dalam bentuk kaleng ini masih jarang ditemukan di Indonesia.

Baca juga:  Rayakan HUT RI, 72 Tumpeng Disajikan di Halaman RSUP Sanglah

2. Snus (Tembakau tempel)

Produk tembakau alternatif selanjutnya adalah snus atau dikenal sebagai tembakau tempel. Snus berbentuk bubuk yang menyerupai bubuk tembakau snuff namun bedanya, bubuk ini dimasukan ke dalam kantong kecil seperti teh celup. Snus yang populer di Swedia digunakan dengan cara menyimpannya di bawah bibir hingga menempel pada gusi bagian atas.

3. Rokok Elektrik

Rokok elektrik sudah lebih dikenal di Indonesia. Tiga komponen utama rokok elektrik adalah baterai, elemen pemanas, dan tabung berisi cairan. Cairan tersebut mengandung nikotin, propilen glikol atau gliserin, serta penambah rasa. Rokok elektrik atau juga populer disebut sebagai vape, dianggap lebih tidak berbahaya karena cairan yang masuk ke dalamnya tidak dibakar, melainkan dipanaskan.

Baca juga:  Korban Gigitan Anjing Prioritas Diarahkan Suntik VAR di Kantor Dinkes

4. Produk Tembakau yang Dipanaskan Bukan Dibakar

Produk tembakau yang dipanaskan bukan dibakar adalah produk tembakau yang cara penggunaannya memanaskan tembakau dan bukan membakarnya seperti rokok konvensional pada umumnya. Sistem dipanaskan bukan dibakar ini biasanya meliputi sebuah charger atau alat pengisi baterai, holder atau tempat untuk meletakkan tembakau, serta tembakau berbentuk tongkat, plug, atau kapsul.

Tembakau yang dimasukkan ke dalam tempat yang tersedia akan dipanaskan dengan elemen pemanas yang terkontrol. Produk ini menghasilkan aerosol bukan asap sehingga memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah daripada rokok.

Baca juga:  Pasien Sembuh COVID-19 Bertambah Lagi, Total 31 Orang Sembuh

Pilihan produk tembakau alternatif di atas sudah banyak ditemukan di berbagai negara maju seperti Selandia Baru, Inggris, Jerman dan Jepang. Selain mampu menawarkan risko yang lebih rendah bagi penggunanya, produk tersebut juga berhasil mengurangi dampak negatif rokok terhadap lingkungan dan sekitarnya. Produk tersebut juga diperlakukan berbeda dengan rokok karena potensi manfaat yang dimilikinya, termasuk risiko kesehatan yang lebih rendah. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *