Tanah longsor menimbun badan jalan penghubung Desa Sudaji dengan Desa Menyali dan Desa Sawan, Kecamatan Sawan Kamis (7/3) lalu. (BP/ist)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Jalan dari pusat Desa Sudaji menuju Desa Menyali dan Desa Sawan, Kecamatan Sawan tertimbun tanah longsor. Akibatnya, warga dari tiga desa bertetangga itu tidak bisa melintas. Jalan ini tertimbun setelah senderan beton milik warga ambruk. Sebelum kejadian, Desa Sudaji dan sekitarnya dilanda hujan deras mulai Rabu (6/3) hingga Kamis (7/3) lalu. Diduga, senderan milik Gede Widiada tersebut tergerus air, membuat tanah menjadi labil, dan akhirnya ambruk.

Informasi di lapangan Jumat (8/3), lokasi tanah longsor itu persis di Dusun Kubu Kili, Desa Sudaji. Posisi jalan desa yang menghubungkan antara pusat desa ke dsea tetangga dan ke Kota Singaraja berada di bawah tanah terjal milik Wdiada. Tanah dengan ketinggian sekitar 7 meter kemudian disender dengan batu kali sepanjang sekitar 30 meter. Meski konstruksi senderan dibuat permanen, namun guyuran hujan deras dua hari berturut-turut, membuat tanahnya labil tidak kuat menahan beban dan akhirnya ambruk.

Baca juga:  Karena Ini Badan Jalan di Selati Amblas

Beruntung, saat kejadian bertepatan dengan Sipeng serangkaian Nyepi Saka 1941, sehingga tidak ada kendaraan melintas di jalan itu. Namun demikian, sebuah bangunan milik Widiada ikut tergerus saat kejadian. Rumah itu tidak dihuni, karena dia sendiri dan keluarganya lebih sering tinggal di Gianyar.

Gede Widiada ditemui di lokasi kejadian menuturkan, peristiwa ini diketahuinya setelah ada keluarga yang menghubungi lewat telepon. Setelah tiba di rumah, dia menemukan senderan itu sudah longsor dan menimbun jalan. Sebuah bangunan dari kayu dan atap genteng pun ikut tergerus. Meski mengalami kerusakan parah, Widiada mengaku tetap bersukur karena dari kejadian itu, kedua orangtuanya selamat dari maut.

Baca juga:  Tepi Jalan Propinsi Dilarang Untuk Parkir

“Kejadiannya itu pas Sipeng dan menurut kabar dari keluarga sejak dua hari hujan terus dan saya dapat telepun dibilang senderan longsor. Kerusakannya lumayan parah dan tetap bersukur karena keluarga tidak ada yang menjadi korban dari kejadian ini,” jelasnya.

Sementara itu, Camat Sawan I Gusti Ngurah Suradnyana di lokasi kejadian mengatakan, badan jalan Desa Sudaji masih tertimbun tanah. Kendaraan tidak bisa melintas menunggu pembersihan tanah dan bongkahan batu yang menutup penuh badan jalan. Setelah kejadian ini, warga bersama aparat desa dan kecamatan gotong royong membersihkan material tanah longsor. Sayang, volume tanah yaang menimbun badan jalan cukup dalam, sehingga pembersihan oleh warga dan aparat tidak bisa optimal.

Baca juga:  Masa Kampanye, Paslon Harus Berikan Pendidikan Politik

Untuk mempercepat penanganan dan memperlancar kendaraan yang melintas, Suradnyana telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Buleleng.

Koordinasi ini dilakukan untuk memohon bantuan alat berat, sehingga material tanah dan bongkahan beton bisa disingkirkan dari lokasi kejadian. “Kalau dengan alat manual tidak maksimal dan untuk memperlancar arus lalulintas, kami minta bantuan alat berat dan mudah-mudahan segara diterjunkan ke lokasi kejadian,” tegasnya. (Mudiarta/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *