Salah satu sunari yang diikutkan dalam lomba. (BP/ara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kebudayaan Kota Denpasar terus gencarkan melakukan upaya penguatan program Subak Lestari yang mengedepankan kebudayaan dan kearifal lokal. Salah satunya, menggelar lomba lelakut (petakut) secara berkesinambungan. Seperti yang dilakukan di Subak Intaran, Sanur Kauh, Jumat (15/2).

“Ini merupakan suatu bentuk program pemerintah Kota Denpasar dalam menjaga kebudayaan dan kearifan lokal yang dirangkai dengan perayaan HUT ke 231 Kota Denpasar,” ujar Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara.

Baca juga:  Serius Kembangkan Museum Semarajaya, Kantor Dinas Kebudayaan Akan Dipindah

Menurut Jaya Negara bahwa pergeseran alih fungsi lahan dan berubahnya pola budaya agraris masyarakat merupakan sesuatu yang tak bisa dihindarkan. Menanggapi fenomena ini perlu lebih digencarkan inovasi seperti urban farming dan pertanian hidroponik yang tidak memerlukan lahan banyak, namun mampu menghasilkan produktivitas hasil pertanian yang sesuai.

Disamping itu dalam lomba kali ini dengan keterlibatan generasi muda dalam penguatan budaya mampu memberikan inovasi dan kreativitas yang baik. Jaya Negara juga mengharapkan lomba ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan lewat kemasan kreatif melibatkan anak-anak serta sekaa teruna di banjar-banjar.

Baca juga:  Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali Diatur Dalam Pasal 8 UU Provinsi Bali

Ketua Majelis Madya Subak Kota Denpasar, Wayan Jelantik mengatakan pelaksanaan lomba petakut, pindekan dan sunari bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat untuk melestarikan budaya persubakan berdasarkan konsep Tri Hita Karana di Kota Denpasar. Dalam kegiatan ini diikuti perwakilan subak dari setiap kecamatan di Kota Denpasar. Kegiatan ini juga merupakan serangkaian HUT Kota Denpasar sebagai langkah menjaga kebudayaan.

“Pelaksanaan lomba petakut, pindekan dan sunari diharapkan mampu merangsang kreativitas sekaa-sekaa subak maupun sekaa teruna yang berpartisispasi didalamnya, disamping memberikan pemahaman tentang filososfi petakut, pindekan dan sunari yang harus dijaga,” ujar Wayan Jelantik. (asmara/balipost)

Baca juga:  Bahas APBD 2022, Komisi II Soroti Program Prioritas Ditunda

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *