BAKTI Kominfo menyasar 5.000 desa untuk peningkatan aksesibilitas telekomunikasi di daerah. (BP/son)

JAKARTA, BALIPOST.com – Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) mengejar target pemerataan sinyal telekomunikasi di seluruh Indonesia agar bisa dinikmati hingga ke pelosok daerah hingga tahun 2020. “Sebagai bagian dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), BAKTI yang ditugaskan membangun prasarana telekomunikasi di area terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) menyasar 5.000 desa agar dapat menikmati layanan telekomunikasi pada 2020,” kata Dirut BAKTI Anang Latif saat penandatanganan pinjam pakai lahan untuk pembangunan BTS di Jakarta, Jumat (7/12).

Penandatanganan pinjam pakai lahan untuk pembangunan BTS dilakukan Dirut BAKTI Anang Latif dengan puluhan bupati dan walikota dari berbagai provinsi. Sinergi ini dimaksudkan untuk mempercepat pemerataan sinyal telekomunikasi di seluruh Indonesia.

Baca juga:  Kikis Kesenjangan Digital, Indonesia Kombinasikan Satelit dan Kabel Serat Optik

Anang mengatakan, per Oktober lalu BTS Bakti Sinyal sudah “on air” sebanyak 758 unit di 21 provinsi, 121 kabupaten dan masih akan terus bertambah. Hal ini dilakukan demi mewujudkan target Nawacita pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Terwujudnya BTS Bakti Sinyal di 5.000 desa, lanjut Anang, merupakan cita-cita BAKTI Kominfo dalam meningkatkan aksesibilitas telekomunikasi di seluruh penjuru Indonesia secara langsung. Mereka juga akan meningkatkan akses informasi berbentuk digital yang menjadi masa depan informasi bagi masyarakat di wilayah ini.

Baca juga:  Survei : Ini Lima Besar Capres Pilihan Anak Muda

Dalam proses penyediaannya, BAKTI menerima usulan lokasi dari pemerintah daerah setempat untuk menjadi salah satu lokasi pembangunan yang kemudian dilakukan analisa untuk pemetaan. Selain itu, kata dia, untuk lokasi penyediannya juga didapatkan dari Kominfo melalui analisa yang difinalisasi oleh BAKTI.

Kerjasama erat dengan Pemda, Kementerian atau Lembaga, maupun instansi, jelas Anang, merupakan syarat utama karena pembangunan BTS Bakti Sinyal membutuhkan lahan yang disediakan oleh mereka sebagai pihak yang mengusulkan pembangunan BTS. “Komponen BTS Bakti Sinyal adalah Tower (32m), Transmisi (VSAT), Catu daya (450 Watt VDC) dan perlengkapan BTS yang digelar di lahan seluas 400 meter per segi yang disediakan oleh pemerintah daerah berdasarkan perjanjian pinjam pakai lahan antara Bakti dengan Pemda,” paparnya.

Baca juga:  Infobank Awarding 2021, BRI Raih 3 Penghargaan

Anang Latif menuturkan, dari 5.000 wilayah yang membutuhkan BTS Bakti Sinyal, sudah ada sekitar 2.300 lokasi desa yang dikonfirmasikan melalui rapat acara koordinasi dengan para Bupati di wilayah 3T, perbatasan negara dan pulau kecil terluar. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *