Pasar Desa Tukadaya setelah diserahkan ke desa sepi aktivitas sesuai fungsinya yakni jual beli. (BP/olo)  

NEGARA, BALIPOST.com – Pasar Desa Tukadaya yang sudah setahun lebih selesai dibangun, kini justru sepi. Pasar yang berlokasi di tikungan pinggir jalan Denpasar-Gilimanuk, Desa Tukadaya ini sebelumnya cukup ramai ditempati para pedagang makanan. Namun, setelah dibangun dan para pedagang itu pindah justru enggan menempati lagi. Pasar tersebut kini tak ada aktivitas layaknya pasar.

“Sebenarnya tempatnya memang baru dan bersih, tapi kita diberikan tempat terbatas. Tidak cukup, ya lebih baik disini saja sekarang jualan,” terang salah seorang mantan pedagang pasar akhir pekan lalu.

Sebenarnya pedagang yang enggan disebutkan namanya ini sudah bertahun-tahun berjualan di lokasi pasar ketika belum dibangun. Tetapi, akhirnya ia memutuskan pindah permanen ketika ada pembangunan pasar.  Beberapa pedagang lainnya juga mengalami hal yang sama. Lapak yang disediakan lebih sempit dibandingkan saat mereka berjualan.

Baca juga:  Gara-gara Ini, 40 PKL Ditertibkan

Dari informasi, pasar itu kini menyediakan 48 lapak berupa los. Begitu juga lahan parkir juga lebih luas dan akses masuk juga lebih lebar. Sehingga truk bisa parkir disana. Tetapi pasar justru sepi karena jarang ada pedagang yang menempati.

Setelah selesai dibangun menggunakan anggaran APBD, psar ini juga telah diserahkan ke Desa setempat sejak setahun ini. Beberapa upaya dilakukan untuk menarik minat orang ke pasar ini. Seperti diadakannya hiburan untuk anak-anak. Tetapi juga belum berhasil menarik minat pedagang.

Baca juga:  Mulai Ditata, Pedagang Pantai Nusa Dua Disiapkan Bangunan Kios

Perbekel Desa Tukadaya I Made Budi Utama dikonfirmasi Minggu (4/11) mengatakan bangunan pasar ini memang telah diserahkan ke desa dan pihaknya juga telah mensosialisasikan kepada warga. Tetapi hingga saat ini masih sepi pedagang yang berminat berjualan khususnya warga sekitar. Tidak hanya warga Tukadaya, namun juga warga desa terdekat seperti Banyubiru dan Tuwed. Memang untuk siang hari sama sekali tidak ada pedagang, tetapi saat malam hari ada dua pedagang.

Baca juga:  Ditertibkan, Pedagang Berjualan di Fasum Belega

Diakuinya untuk mengembangkan pasar ini perlu ada upaya. Dan terkait hal ini menurutnya akan segera menggelar rapat di desa. Harapannya agar bangunan yang dibangun ini tidak percuma.

Pasar ini memang bukan untuk pedagang makanan seperti sebelumnya. Karena luasnya yang lebih kecil dan sasarannya para pedagang kecil seperti sayur dan ikan. Dibangunnya pasar ini juga  guna mengakomodasi pedagang yang berjualan di pinggir jalan. (surya dharma/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *