Perkumpulan Organisasi Mahasiswa menggelar doa bersama di Halaman Sekretariat PHDI Bali, Selasa (9/10). (BP/dok)

Oleh I Gede Yudi Arsawan

Indonesia akan mendapat bonus demografi antara tahun 2020 hingga 2035 dan mencapai puncaknya pada tahun 2030. Saat itu, jumlah kelompok usia produktif jauh melebihi kelompok usia tidak produktif dan kelompok usia produktif tersebut akan didominasi oleh kalangan anak muda.

Masa muda merupakan masa yang paling tepat untuk mencari banyak pengalaman dan menambah berbagai wawasan baru, kegiatan apapun yang dilakukan pada saat masa muda akan memiliki peranan penting dalam menentukan ke arah mana masa depan yang akan dicapai. Untuk menambah pengalaman dan wawasan tersebut maka diperlukan keaktifan seorang anak muda dalam mengisi masa mudanya dengan cara belajar yang baik di sekolah atau kampus serta bergabung dengan yang namanya organisasi.

Ketika aktif mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah atau kampus maka hal yang akan didapatkan umumnya adalah berupa hard skill yang bersifat cenderung hanya kepada teknis pekerjaan, namun memiliki hard skill saja belum cukup karena dalam kehidupan ini manusia tidak bisa lepas dari yang namanya pergaulan dan untuk bisa bergaul dengan baik dibutuhkan juga yang namanya soft skill.

Baca juga:  Pola Konsumsi Zaman “Now”

Soft skill akan mampu memberikan berbagai macam skill seperti kepemimpinan, empati komunikasi hingga etika dan moral yang berguna untuk bergaul dengan sesama, lebih dari itu soft skill juga tidak hanya berguna dalam pergaulan namun juga dapat berguna bagi diri sendiri agar bisa memanajemen waktu dengan baik hingga mengembangkan pola pikir. Berbeda dengan hard skill yang umumnya hanya didapat di sekolah atau kampus tetapi tempat terbaik untuk mengasah soft skill adalah dengan berorganisasi.

Ada berbagai macam jenis organisasi yang bisa diikuti oleh para anak muda, mulai dari di sekolah seperti yang paling populer adalah OSIS hingga di kampus seperti organisasi internal yaitu BEM, DPM, HMJ, ataupun organisasi ekstra kampus lainnya. Apa pun organisasi yang diikuti pastinya akan bermanfaat untuk mengasah soft skill tersebut karena dengan berorganisasi maka akan didapat berbagai macam pengalaman dan wawasan baru seperti pengalaman untuk dipimpin dan memimpin serta belajar agar terbiasa untuk menyelesaikan suatu tanggung jawab yang diberikan.

Baca juga:  Memaknai Hari Cinta Kasih

Sutan Syarir, mantan perdana menteri Indonesia pernah mengatakan “Dengan segala peradaban, semua peri kemanusiaan, agama, etika, yang dikatakan dimiliki oleh manusia, tetap dalam diri kita ada unsur kebinatangan yang membuat semua kebudayaan, perikemanusiaan dan agama menjadi bahan tertawaan.” Dari pernyataan beliau tersebut dapat dipahami bahwa dirinya ingin menekankan bahwa dalam diri manusia yang beradab sekalipun tetap saja ada unsur kebinatangan yang apabila tidak dapat dikendalikan maka akan menghilangkan sisi kemanusian yang beradab itu.

Di sinilah pentingnya bagi anak muda untuk mengikuti organisasi, dengan mendapat pengalaman dan wawasan yang lebih luas di organisasi maka diharapkan para anak muda yang masih memiliki semangat menggebu-gebu tetap bisa mengendalikan diri agar tidak terpengaruh dengan unsur kebinatangan yang juga ada dalam diri manusia. Sehingga dalam melakukan segala kegiatannya baik dalam bekerja kelompok, berpacaran ataupun memimpin suatu organisasi tetap selalu dalam pikiran yang jernih dan rasional serta tidak emosi dalam bertindak atau mengambil suatu keputusan.

Baca juga:  Endek Duta Budaya Bali

Karakteristik generasi muda yang creative, connected, dan confidence sangat diperlukan untuk kemajuan dan pembangunan bangsa, tetapi ketiga karakter tersebut akan dapat berjalan lebih baik apabila para anak muda juga memiliki kestabilan emosional yang baik dan hal tersebut dapat mereka latih dengan cara meningkatkan soft skill yang sudah dimilikinya. Untuk itulah diharapkan para anak muda masa kini agar berani ikut berorganisasi di mana pun selama organisasi tersebut merupakan organisasi yang positif.

Penulis, Kabid Humas PC KMHDI Badung, Mahasiswa  FH Universitas Udayana

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *