JAKARTA, BALIPOST.com – Pakar Inovasi-Ekonom UI Fithra Faisal mengatakan, masih ada yang perlu diperhatikan pemerintah sebelum bisa mengimplementasi revolusi industri 4.0. Hal tersebut adalah Sumber Daya Manusia (SDM).

Fithra menambahkan pemerintah juga diharapkan bisa meningkatkan kualitas SDM yang mesti sesuai dengan kebutuhan industri. Untuk bisa merealisasikannya, maka dibutuhkan perbaikan kurikulum. “70% SDM kan SMA ke bawah, mereka tidak kompatibel. SMK ini enggak siap kerja,” tuturnya.

Baca juga:  Menghindar dari Jebakan Generasi Penonton

Selama ini kurikulum jauh ketinggalan dan ini merupakan tanggung jawab pemerintah untuk menjawab tantangan industri itu. Sebenarnya, Indonesia bisa lebih unggul dengan tenaga kerja yang lebih produktif, dibandingkan Eropa yang kekurangan tenaga kerja karena usia produktif baru didapat pada 2025 – 2030.

Jadi menurutnya ini bisa menjadi potensi bagi Indonesia untuk menjadi negara besar. “Salah satu indikator untuk menjadi negara besar adalah tenaga kerjanya,” ujarnya.

Baca juga:  Kasus COVID-19 Melonjak, Pemerintah Geser Sejumlah Libur Nasional dan Tiadakan Cuti Bersama

Pemerintah sebenarnya dinilai sudah baik dalam membangun infrastruktur.

Lebih lanjut ia mengatakan Indonesia seharusnya siap menghadapi revolusi industri 4.0 karena ini sudah beberapa kali terjadi. Ia pun meminta Indonesia jangan sampai kalah dalam menghadapi revolusi industri dengan pendatang baru. (kmb/balitv)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *