Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono saat merilis kinerja KNKT 2017 di Jakarta, Kamis (18/1). (BP/ist)

JAKARTA, BALIPOST.com – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mencatat ada 34 kecelakaan pelayaran di Indonesia sepanjang tahun 2017. Kecelakaan ini meningkat hampir dua kali dibandingkan tahun 2016 lalu yang hanya sebanyak 18 kecelakaan.

“Kecelakaan terbanyak disebabkan kapal meledak atau terbakar, yakni 14 kecelakaan. Sedangkan lainnya, 6 kasus tenggelam, 6 kasus kapal tubrukan, 6 kasus kapal kandas, dan 2 kecelakaan lainnya,” kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di Jakarta, Kamis (18/1).

Saat rilis Capaian Kinerja Investigasi Keselamatan Transportasi 2017, Soerjanto mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk mencegah kecelakaan pelayaran. Misalnya adanya langkah seperti pengawasan truk membawa barang berbahaya untuk diawasi oleh agen terkait.

Baca juga:  Per 1 Agustus Tarif Masuk Pulau Komodo Rp 3,75 Juta, Pemprov NTT Ungkap Alasannya

Sedangkan untuk kecelakaan penerbangan, Soerjanto mengatakan jumlah kecelakaan menurun dibandingkan tahun 2016. Pada 2016, terjadi 45 kecelakaan. Sedangkan 2017, tercatat 37 kecelakaan.

Untuk korban jiwa pada tahun 2017 tercatat 1 orang, catatan ini menurun signifikan dibanding tahun 2016 sebanyak 30 orang. “Bahagianya juga khususnya (kecelakaan penerbangan) reguler menurun jauh. Ini artinya complain kita baik sehingga kecelakaan menurun,” ujar Soerjanto.

Sementara itu, kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ) tahun 2017 sebanyak 15 kejadian tabrakan. Catatan ini lebih tinggi dibanding tahun 2016 sebanyak 6 kecelakaan. Hal ini disebabkan kurangnya displin dari pengendara roda dua dan kurangnya perhatian kepada sopir bus pariwisata. “Kualitas dari tidur sopir, padahal dia membawa bus keselamatan kita bersama. Nah di sini kami bekeja sama Kementerian Pariwisata agar memberikan fasilitas pengemudi tempat istirahat,” imbuh Soerjanto.

Baca juga:  Sidak Kapal, Nahkoda Kepergok Tak Berseragam

Untuk sektor perkeretaapian pihaknya juga mengapresiasi kinerja PT KAI (Persero) sepanjang tahun 2017. Menurutnya, PT KAI berlaku responsif untuk mengantisipasi kecelakaan.

Tercatat ada sebanyak 7 kecelakaan kereta api di 2017. Sedangkan di tahun sebelumnya, ada 6 kecelakaan. “Boleh dikatakan cukup sukses karena jumlah kecelakaan menurun banyak kami juga mengapresiasi PT KAI dan dirijen sangat responsif dalam mengadakan antisipasi kecelakaan,” katanya. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *