SINGARAJA, BALIPOST.com – 38 anak-anak di Kecamatan Buleleng mengikuti lomba Tari Legong Condong, Minggu (24/12) ini di Balai Desa Pakraman Bangkang, Kecamatan Buleleng. Lomba ini digelar Sekaa Truna Jaya Desa Pakraman Bangkang untuk merayakan HUT ke 11 Tahun 2017. 

Alasan menggelar lomba tari, karena sebagai generasi muda mereka ingin melestarikan warisan kesenian yang dititipkan para leluhur agar tidak tergerus oleh pengaruh kesenian moderen belakangan ini.

Sebelum puluhan anak-anak ini menunjukkan kemampuannya, Perbekel Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng Gusti Putu Armada membuka jalannya lomba. Dia mengatakan, kegiatan di kalangan generasi muda di desanya terus didorong.

Baca juga:  Peradaban Modern dan Nangun Sat Kerthi Loka Bali

Salah satunya lomba tari yang digulirkan Sekaa Truna Jaya Bangkang sangat positif. Alasannya selain untuk edukasi dan mengenalkan warisan kesenian kepada anak-anak, dengan lomba seperti ini aktifitas anak-anak muda di desanya akan terhindar dari pengaruh kegiatan negatif. “Sesuai kebijakan kami bahwa aktifitas anak-anak muda kami dorong. Kami yakin kalau kreatifitas anak-anak muda diarahkan ke hal positif, maka pengaruh negatif itu sendiri akan bisa dihindari,” katanya.

Ketua Sekaa Truna Jaya Bangkang Komang Triana Aprelia didampingi Ketua Panitia A.A. Ngurah Manik Oka mengatakan, Tari Legong Condong dipilih untuk dilombakan karena tarian ini sebagai tari dasar yang bisa dipelajari oleh anak-anak. Untuk itu, lewat lomba ini dirinya ingin memebrikan ruang untuk anak-anak baik yang mewakili sekolah, sanggar seni, maupun dari perorangan untuk mengasah kemampuan dalam menarikan Legong Condong. “Di daerah kita banyak jenis tari. Lewat lomba sebagai generasi muda untuk tetap mencintai kesenian tradisional, untuk pertama kami menggelar lomba ini dan Legong Condong ini dasar dalam mempelajari seni tari lain,” katanya.

Baca juga:  Dodol Khas Desa Pengelatan Tak Gunakan Pewarna Kimia

Setelah menjalani penilaian, dewan juri masing-masing I Kadek Sefyan Artawan, S.Pd. M.Si. dan I Ketut Mulyadi, S.Sn.M.Si. menetapkan tiga penari yang terbaik. Ketiganya itu masing-masing Nyoman Ratna Witari keluar sebagai juara pertama. Disusul Ni Made Dian Laskmi Utami sebagai juara dua, dan Putu Nadia Novita Cahyani sebagai juara tiga. Tiga penati terbaik ini, diberikan hadiah piala, piagam, dan uang pembinaan. Selain itu, seluruh peserta diberikan piagam atas partisipasinya mengikuti lomba.

Baca juga:  131 Peserta Ikuti Seleksi Siswa dan Guru Ajeg Bali

Puluhan anak-anak mampu menarikan tari Legong Condong dengan baik dan mengikuti pakem aslinya. Dewan juri mengaku kesulitan memilih para juaranya. Lomba ini diakuinya positif dan diharapkan ke depan bisa digelar berkelanjutan, karena kompetisi seperti ini akan menggugah kemauan anak-ana untuk belajar menarikan tarian Bali warisan leluhur.(Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *