Maratua. (BP/ist)
BERAU, BALIPOST.com – Bagi Menpar Arief Yahya, sukses tidaknya sebuah destinasi itu tergantung CEO Commitment. Alias keseriusan kepala daerahnya, terutama dalam menyediakan 3A, Atraksi Akses Amenitas. Baik Bupati, Walikota, Gubernur, yang paling menentukan dalam membangun pariwisata.

“Angkanya bisa 50%, ditentukan CEO Commitment-nya. Kalau pimpinan daerahnya mau, hampir pasti bisa. Begitupun sebaliknya. Itu bisa dilihat dari strategi budgetingnya dan memilih kadispar terbaiknya,” kata Menpar Arief Yahya.

Destinasi wisata di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim), mulai menunjukkan komitmennya. Berau makin mendapat tempat di hati wisatawan mancanegara (wisman), terutama dari Tiongkok.

Baca juga:  Objek Wisata Dibuka, Ini Dilakukan Polisi Cegah COVID-19

Selain Pulau Derawan dan Kakaban, Pulau Maratua juga sudah menjadi tujuan wajib bagi travelista saat menghabiskan waktu di Berau. Wakil Bupati Berau Agus Tantomo mengatakan, saat ini sudah ada jadwal kedatangan ribuan turis asal Tiongkok ke Maratua.

“Kalau tidak ada halangan, Januari 2018 akan ada tambahan lagi sekitar 3.000 wisatawan yang melakukan penerbangan dari Guangzhou ke Tarakan dan Maratua,” kata Agus, Minggu (19/11).

Dia menambahkan, maraknya wisman yang berlibur ke Berau tak lepas dari akses yang makin banyak. Hingga kini, beberapa maskapai penerbangan sudah memiliki jadwal rutin menyambangi Maratua.

Baca juga:  MATTA Fair Beri Inspirasi untuk Besarkan BBTF

Salah satunya adalah Susi Air yang rutin terbang dari Tarakan ke Maratua dan Kalimarau setiap Rabu. Ada pula charter flight Garuda Indonesia dari Balikpapan ke Maratua setiap Sabtu.

“Rencananya, Desember akan ada penerbangan langsung dari Hong Kong ke Tarakan kemudian ke Maratua. Sebulan enam kali penerbangan,” imbuh Agus.

Agus menuturkan, sektor pariwisata Berau menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa. Sepanjang 2017, imbuh Agus, pertumbuhan pariwisata mencapai 24 persen. Hal itu tak lepas dari berbagai strategi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau. Mulai promosi hingga mempermudah akses untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

Baca juga:  Tangani Dampak Pandemi COVID-19, Pemuda Diharapkan Beri Solusi

Namun, Agus mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Di antaranya tentang sumber daya manusia (SDM). Terkait infrastruktur, Agus bersyukur karena keberadaan Bandara Maratua turut membantu memberikan kemudahan kepada wisatawan.

“Peluang pariwisata untuk menggantikan sektor pertambangan dan perkebunan terbuka lebar. Tinggal bagaimana menyusun strategi yang benar,” kata Agus. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *