Pura Sekartaji
Pelinggih Ageng di Pura Luhur Sekartaji. (BP/bit)
TABANAN, BALIPOST.com – Kabupaten Tabanan memiliki beragam Pura dengan kesakralan dan keunikannya masing-masing. Salah satunya, Puru Luhur Sekartaji. Pura kahyangan yang berlokasi di Desa Pakraman Sekartaji, Desa Sesandan, Tabanan ini memiliki keunikan dan pantangan.

Seperti pantangan menghaturkan kue, jajanan ataupun persembahan lainnya yang menggunakan gula merah pada Pelinggih Ageng. Serta pantangan mempersembahkan biu gedang saba atau pisang kepok.

Mangku Gede Pura Luhur Sekartaji, Mangku Wayan Sukadana menyebutkan pura ini berdiri pada lahan seluas kurang lebih dua puluh are yang terbagi atas tiga palebahan atau tiga zona, berupa jeroan atau utamaning mandala, jaba tengah dan nistaning mandala.

Keberadaan pelinggih-pelinggih di pura ini telah berusia tua dan ornamen ukirannya terbilang langka, dan diyakini berusia ratusan tahun. Termasuk pula keunikan dan nuansa kuno patung-patung yang disucikan dipelinggih-pelinggih, seperti pada Pelinggih Ageng.

Sementara, keberadaan pelinggih-pelinggih di utamaning mandala di Pura Luhur Sekartaji ini di bagian utara menghadap selatan berdiri Pelinggih Pesimpangan Petali yang posisinya paling barat. Disebelah timurnya berturut-turut berdiri Pelinggih Pesimpangan Batukaru dan Pelinggih Pesimpangan Gunung Agung. Tepat didepan antara Pelinggih Pesimpangan Petali dan Pelinggih Pesimpangan Batukaru terdapat pelinggih bebaturan sebagai stana Ratu Wayan Ratu Nyoman.

Baca juga:  Yonzipur 18/YKR Berpatisipasi Dalam Kegiatan Adat  

Berikutnya, disebelah selatan Pelinggih Pesimpangan Gunung Agung terdapat Pelinggih Manik Galih Rambut Sedana, Pelinggih Ageng berupa gegedongan, Pelinggih Puseh Angrurah dan Pesimpangan Pakendungan. Didepan Pelinngih Ageng terdapat bangunan Bale Pangiasan sekaligus tempat jro mangku saat nganteb upakara.

Konon, pada jaman dulu ketika Raja Tabanan berkunjung ke pura ini, duduk di bale tersebut. “Satu pelinggih lagi ada di jaba selatan, tepat dibawah pohon beringin yang dinamakan Pelinggih Beten Bingin,” imbuhnya.

Menariknya lagi, Pura Luhur Sekartaji ini memiliki tiga buah beji. Yakni Beji Baleran yang posisinya sekitar lima puluh meter kearah barat daya dari pura. Berikutnya Beji Taman Telaga yang posisinya juga sekitar lima puluh meter kearah barat laut pura. Terakhir Beji Kangin posisinya sekitar seratus meter kearah timur pura dan berada ditepi Tukad (sungai) Yeh Empas. “Pujawali Pura jatuh setiap rahina Anggara Kasih wuku Medangsia,”ucapnya.

Baca juga:  Palebon Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung, Arak-arakan Dilakukan dengan Prokes Ketat

Sementara itu Ketua Prajuru Pura, I Gede Susila mengatakan, saat ini tengah disusun purana Pura Luhur Sekartaji. Nantinya setelah purana tersusun akan dilanjutkan dengan penyusunan purana pada media lempengan tembaga untuk kemudian menjadi prasasti.

Selanjutnya prasasti ini akan dipelaspas dan dipasupati bertepatan pada pujawali yang akan jatuh pada tanggal 20 November 2017 nanti. “Saat itu juga kami akan melakukan pemelaspasan Pelinggih Pesimpangan Batukaru dan juga menggelar prosesi ngelungsur bagi semua krama Desa Pakraman Sekartaji,” ungkapnya.

Susila yang juga Kadis Pendidikan Tabanan ini menjelaskan, tata organisasi di pura ini masih melestarikan tradisi yang telah berjalan dari dulu. Yakni Puri Kaleran sebagai Penganceng dan Ki Jero Mekel Sekartaji selaku Pengemong. Selain itu juga ada Krama Pengempon yang kini berjumlah 120 kepala keluarga dan Jan Bangul atau Pemangku. Adapun pemangku-pemangku tersebut terdiri dari Mangku Gede,Pemangku Beji Kaler atau Beji Madhya dan Pemangku Beji Telag serta Penyarikan.

Baca juga:  Cuaca Buruk, Petani Rumput Laut Gagal Panen

Untuk menuju khayangan ini, perjalanan dari pusat kota Tabanan menuju kearah barat atau dengan melintasi jalur Tabanan  Buruan. Sekitar dua ratus meter arah utara dari Taman Kupu-kupu Desa Wanasari, masuk ke timur hingga sampai di pertigaan Desa Pakraman Sekartaji. Dari pertigaan ini masuk keselatan sekitar dua ratus meter. Seratus meter sebelum memasuki pura, perjalanan disambut sejuknya suasana hutan yang menjadikan perjalanan untuk memasuki Pura Luhur Sekartaji ini menyejukkan.(puspawati/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *