Suasana pembukaan Batang Expo 2017. (BP/ist)
BATANG, BALIPOST.com – Virus atraksi wisata yang dibangun Menpar Arief Yahya nyetrun juga ke Batang, Jawa Tengah. Kabupaten di Pantura Barat, antara Kendal dan Pekalongan ini melaunching “Batang Surga Asia”. Tak mau kepalang tanggung, momentum itu dibuka pada event pembukaan Batang Expo 2017 di Alun-alun Batang, Jumat (29/9) petang.

Momen penting itu dijadikan Bupati Batang H Wihaji untuk menyerukan “Visit Batang Year 2022, Heaven of Asia.” Ini seolah menegaskan bahwa Kabupaten Batang pantas menjadi magnet tujuan wisata di Asia. “Batang itu lengkap, kita punya laut, gunung, punya SDM mumpuni, kita punya semuanya. Kita harus bangga jadi wong Batang. Batang pantas jadi tujuan wisata Asia,” ujar Bupati Batang, H. Wihaji saat membuka Batang Expo bersama Muspida Batang.

H Wihaji menyebut, potensi wisata Batang bukan isapan jempol. Banyak yang dapat dibanggakan dari Batang. Selain itu, Batang punya PLTU terbesar di Asia tenggara. Punya pelabuhan tingkat nasional, punya pabrik coklat terbesar di Indonesia yang tengah dibangun di Tulis. Punya kampung Inggris di Wonotunggal.

Baca juga:  BNPB Siapkan 16 Hektar Lahan Untuk Relokasi Korban Gempa Cianjur

“Saya kita tak berlebihan, jika Batang berani menyeru “Visit Batang Year 2022, Heaven Of Asia”. Potensinya jelas. Hanya, sayang belum tergarap maksimal. Sejatinya, Batang adalah surga bagi wisatawan dan bisa dikemas jadi surganya Asia,” terang Wihaji.

Batang punya dua potensi sekaligus, pesisir dan pegunungan. Pesisir dengan wisata lautnya yang menawan begitu juga wisata pegunungan dengan suasana yang tenang, nyaman dan indah. Potensi Alamnya sangat istimewa, hanya OPD terkait belum maksimal mengolah dan mengelola.

“Sebagai Kepala Daerah, sangat ingin mengangkat Kabupaten Batang dikancah Regional, Nasional dan Asia. Sehingga saya ingin adanya Visit Batang Year 2022 dengan slogan Heaven of Asia,” jelas H Wihaji.

Baca juga:  Ingin Lihat Peperangan Suku Papua? Ke Festival Lembah Baliem Aja

Sedangkan maskotnya, kartun “Lebah”. Alasanya? Lebah hewan yang mandiri, kreatif, inovatif, produktif mampu menjaga diri. Mampu memilih yang terbaik dan membawa manfaat bagi orang banyak. Maskot lebah memakai pakaian khas Batang, yakni motif Gringsingan.

Bupati menilai, industri pariwisata tidak merusak lingkungan. Justru bisa meningkatkan perekonomian karena secara langsung di lokasi wisata tersebut akan tumbuh pusat perekonomian baru. Pusat perekonomian inilah yang akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Selain itu dengan adanya pusat perekonomian baru, banyak tenaga kerja yang terserap. Ujungnya, kesejahteraan warga Batang.

Sementara Ketua panitia Batang EXPO H Subiyanto SE MM merasakan Batang Expo tahun ini lebih semarak ketimbang tahun lalu. Ada ratusan stan yang ambil bagian. Apalagi, diwarnai launching Visit Batang 2022. Selain itu, diwarnai aneka pertunjukan seni budaya dan hiburan selama Expo.

Baca juga:  Manfaatkan Sosmed untuk Promosikan Bali Aman

Menpar Arief mengingatkan, branding itu yan terpenting adalah dipromosikan. Tanpa dipopulerkan, dipromosikan, melalui semua channel media secara “convergent”, maka brand itu tidak akan banyak berperan. “Karena itu, promosikan dengan optimal,” kata Arief Yahya.

Bagaiman cara promosinya? Menpar punya strategi yang bagus bagi daerah yang hendak mempromosikan destinasi wisatanya. Gunakan Rumus DOT, destinasi, originaso, dan timeline. Kapan? Harus promosi apa, di destinasi mana? Dengan target market siapa dan darimana?

Strategi medianya, gunakan rumus POSE, paid media, own media, social media, dan endorser. Kabupaten kecil seperti Banyuwangi di Jawa Timur juga sukses menggarap daerahnya sebagai destinasi wisata kelas dunia. “Sukses tidaknya itu ditentukan oleh komitmem pimpinan daerahnya! Kami sebut CEO Message!” kata Arief Yahya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *