Lapangan golf di Bandung. (BP/ist)
JAKARTA, BALIPOST.com – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sedang on fire mempromosikan pariwisata Indonesia secara internasional. Salah satu segmen niche market, yakni wisata golf. Kementerian yang dipimpin oleh Arief Yahya itu akan menggelar Familiarization Trip (Famtrip) Golf for Southeast Asia Market pada 12-16 Juni 2017 di Jakarta dan Bandung.

Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Rizki Handayani mengatakan, kegiatan Golf for Southeast Asia Market di Jakarta dan Bandung ini akan mengikutsertakan sebanyak 6 Negara di Asia Tenggara yakni Kamboja, Filipina, Singapura, Vietnam, Myanmar, Malaysia yang bergerak di industri wisata golf.

“Golf merupakan salah satu daya tarik yang dimiliki oleh Indonesia untuk mengundang datangnya turis asing dari mancanegara. Kebijakan bebas visa bagi para wisatawan golf asing membuat wisata golf di Indonesia semakin digemari oleh para golfer asing,” ujar Pitana yang diamini Rizki.

Lebih lanjut dia mengatakan, Golf merupakan salah satu olahraga yang memang berpotensi mendatangkan wisman ke Indonesia. Walaupun jumlah wisman yang bertujuan untuk bermain golf di Indonesia tidaklah sebanyak wisman yang berpelesir dengan tujuan rekreasi biasa, namun pengeluaran wisman golfers jauh lebih tinggi daripada rata-rata pengeluaran wisatawan umum yang datang ke Indonesia.

Baca juga:  Dua Kementerian Dukung Penyelenggaraan Indofest

”Golfers itu rata-rata menghabiskan US$ 6.000 sekali kunjungan dan hal ini 6x lipat lebih banyak dibandingkan dengan wisman biasa,” kata Pitana. Sementara itu Rizki menambahkan, kegiatan ini memiliki misi untuk memperkenalkan Indonesia sebagai destinasi wisata golf yang siap untuk menjadi tuan rumah event-event golf internasional. Serta Memperkuat dan memperluas jaringan dengan para pengambil keputusan dari organisasi-organisasi internasional untuk penyelenggaraan kegiatan minat khusus di Indonesia.

“Sebagai salah satu alat promosi, Kementrian Pariwisata merancang kegiatan Familiarisation Trip (Fam Trip) untuk memperkenalkan dan meningkatkan citra pariwisata golf Indonesia di dunia golf professional mancanegara khususnya negara-negara di Asia Tenggara. Lapangan golf di Jakarta dan Bandung akan mereka jajal,” ujar Rizky Handayani.

Baca juga:  Hari Ini Mendarat Perdana, Rute Penerbangan Australia ke Bali Bertambah Lagi

Lebih lanjut Kiki mengatakan, para peserta akan diajak merumput dilapangan berkelas internasional dan memiliki pemandangan yang bagus. Untuk di Jakarta peserta akan dibawa ke Royale Jakarta Golf Club. Sementara untuk di Bandung akan ada dua tempat golf course yang pertama di Mountain View Golf Club, Dago Pakar serta di Giri Gahana Golf & Resort Bandung.

Selain mengalami pengalaman bermain golf di Jakarta Bandung, peserta juga dipertemukan dengan industri wisata di bidang golf dan dinas pariwisata di masing-masing daerah. “Ketiga tempat itu dipilih karena, tekstur lapangan golf yang beragam, serta lokasinya yang dekat dengan alam, pelayanan yang ramah dari para staff di lapangan, caddy yang professional, dan green fee yang cukup murah. Hal itu yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu surga golf bagi pemain golf Internasional,” wanita jebolan ITB Bandung itu.

Baca juga:  Bidik Wisman Prancis, Wonderful Indonesia Tebar Pesona di IFTM Top Resa

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Golf di Indonesia itu memang juaranya. “Atraksi kita sudah sangat keren. Mau sensasi golf yang seperti apa, semua ada di Indonesia. Dulu malah orang bermain night golf, dengan bola berwarna yang berpendar diterpa cahaya. Jadi kalau Golf, ya silahkan nikmati di Indonesia,” kata Menpar Arief Yahya.

Pria asli Banyuwangi itu menambahkan bahwa wisata golf Indonesia tidak terpengaruh musim dingin sehingga golfers dapat bermain sepanjang musim. Jadi wisman dari Korea dapat tetap menikmati asyiknya bermain golf di bulan Januari di Indonesia dimana hal tersebut mustahil dilakukan di negara asalnya. “Lapangan golf Indonesia itu keren-keren, landscape-nya bagus, bisa main sepanjang tahun, tidak banyak terpengaruh oleh musim. Jadi silakan datang kapanpun ke Indonesia,” tambah mantan Dirut Telkom itu. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *