BANYUWANGI, BALIPOST.com – Predikat lumbung beras belum bergeser dari Banyuwangi. Setiap tahun, kabupaten tetangga Bali ini selalu surplus. Bahkan, Lebaran tahun ini, surplus beras mencapai 300.000 ton. Dari jumlah ini sebanyak 21.600 ton dikirimkan ke kawasan Indonesia timur. Salah satunya, Bali dan NTT.

Kepala Bulog Sub Divisi Regional IX Banyuwangi, Raden Gunadharma Nugrahawan mengatakan stok beras di Gudang Bulog Banyuwangi cukup berlimpah. Total sebanyak 53.000 ton.

Sebagian beras tersebut akan dikirim ke Bali, Madura dan NTT. “Kami melakukan pengiriman beras keluar Banyuwangi untuk membantu memenuhi kebutuhan beras di daerah tujuan. Karena stok beras Banyuwangi berlimpah,” kata Awang, sapaan akrabnya, Rabu (31/5).

Baca juga:  Kewajiban Test Antigen Dihapus, Belasan Klinik di Gilimanuk Terdampak

Total beras yang akan didistrubusikan ke tiga daerah itu , rinciannya, NTT 21.600 ton, sedangkan Bali dan Madura masing-masing 5000 ton. “Masih ada sisa 31.400 ton sisa stok di Gudang Bulog Banyuwangi. Jumlah tersebut sangat cukup untuk cadangan beras hingga 16 bulan ke depan,” jelasnya.

Pihaknya masih terus melakukan serap gabah petani hingga akhir 2017.
Ditambahkan, beras yang dikirim ke luar daerah berkualitas medium plus dan premium. Rata-rata harga medium dijual Rp 7.500 hingga Rp 7.900 per kilogram.

Mengacu Inpres No.5/2015, kualitas medium mengandung butir patah sebanyak 20 persen, menir 2 persen dan kadar air 14 persen. Sedangkan kualitas premium tidak ada kandungan beras patah. 

Awang menambahkan program serap gabah hingga 18 Mei 2017, Bulog Banyuwangi telah berhasil menyerap 53,3 persen atau 35.789 ton setara gabah. Jumlah itu akan terus bertambah. Sebab, musim panen akan berlangsung hingga beberapa bulan kedepan. Pihaknya optimis serepan gabah Bulog akan tercapai dengan cepat.

Baca juga:  Program TOSS Diapresiasi Kementerian PUPR, Layak Jadi Percontohan

Luas tanam padi di Banyuwangi mulai Januari hingga April 2017 seluas 48.670 hektar, produksinya 316.355 ton. Tahun 2016 jumlah produksi beras Banyuwangi sebanyak 790.623 ton gabah atau setara 499.673 ton beras. Sedangkan jumlah konsumsi masyarakat 143.710 ton. Sehingga, ada surplus sekitar 300.000 ton. (Budi Wiriyanto/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *