NEGARA, BALIPOST.com – Warga Lingkungan Perumnas Kelurahan Baler Bale (BB) Agung, Kecamatan Negara melakukan inovasi dengan menciptakan kampung Bali (bersih, aman, lestari dan indah). Selain mengubah kampung yang dulunya kumuh menjadi kampung ramah anak dan bersih, warga juga mengelola sampah rumah tangga menjadi rupiah yang bisa menambah uang dapur warga.

Warga di lingkungan Anyar Sari, Perumnas BB Agung Jembrana menyulap  kampung dan gang di perumahan mereka yang dulunya kumuh menjadi bersih dan indah.

Di sepanjang perkampungan, mereka hias warna-warni dengan cat. Konsep kampung ramah anak juga tercermun dari lukisan tokoh kartun di sepanjang jalan gang di perkampungan ini.

Kesan asri saat memasuki perkampungan ini juga terlihat dari tanaman hujau yang tertata rapi di sepanjang jalan dan di depan perumahan warga di perkampungan ini. Tanaman yang ditanam warga juga kebanyakan tanaman yang bermanfaat bagi warga seperti bunga, tomat, cabai dan tanaman obat-obatan.

Baca juga:  Antisipasi Antrean Arus Mudik, Parkir Kargo Gilimanuk Dirancang Transit Mobil

Anggota LPM Kelurahan Baler Bale Agung, Negara Dewa Putu Merta Wiasa mengaku sengaja membuat konsep perkampungan yang dulunya kumuh menjadi perkampungan yang bersih, aman dan nyaman bagi anak-anak untuk bermain. “Di permukiman yang padat tentu anak-anak  terkendala tempat bermain. Kita konsepkan di jalan ini menjadi jalan yang bersih, aman, dan nyaman sehingga anak-anak bisa bermain di jalan tersebut,” katanya.

Agar menjadi kampung yang bersih, warga di lingkungan Anyar Sari Perumnas BB Agung juga melakukan berbagai langkah untuk menanggulangi sampah.
Di kampung ini, setiap rumah tangga diwajibkan mempunyai pemilhan sampah.

Baca juga:  Dari Jembrana Menuju Dunia, Kakao Jembrana Didukung Pemerintah Pusat

Sampah yang terkumpul di setiap rumah akan dibeli oleh bank sampah setiap dua hari sekali sehingga sampah ini bisa bernilai ekonomis bagi warga.
Bank sampah yang mengumpulkan sampah dari rumah warga juga akan kembali memilah sampah di tempat penampungan.

Sampah plastik dan botol bekas dijual kembali ke pengepul dan dibuat kerajinan.
Sedangkan sampah dedaunan dibuat pupuk kompos yang nantinya digunakan untuk pupuk pada tanaman penghijauan di perkampungan ini. Dari sampah yang dihasilkan di perkampungan ini, bank sampah setiap bulannya bisa meraup keuntungan Rp 2 juta.

Baca juga:  Penularan COVID-19 Masih Tinggi! Ini Sejumlah Provinsi Alami Peningkatan BOR RS

Lurah BB Agung, Negara Putu Nova Noviana mengatakan pihaknya ingin berinovasi sehingga bisa mengubah perkampungan kumuh menjadi lebih bersih dan asri. Dikatakan bersih dalam artian ada suatu pemilahan sampah dari rumah tangga.

Dengan memilah diharapkan bisa mengurangi 50 persen sampah dari rumah tangga. Sampah ini bisa ditukarkan atau dijual menjadi bernilai ekonomi dan menambah penghasilan masyarakat.

Dengan menyulap perkampungan yang dulunya kumuh menjadi perkampungan yang bersih, aman, lestari dan indah. Diharapkan warga masyarakat tergerak memiliki budaya malu untuk membuang sampah sembarangan yang kerap mengakibatkan bencana banjir di daerah ini. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *