TANGERANG, BALIPOST.com – Manajemen PT Angkasa Pura (AP) 2 segera melakukan implementasi Airport Operation Control Centre (AOCC) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta). Implementasi ini untuk memantau seluruh aktivitas operasional dan kinerja teknologi kebandarudaraan.

Rencananya, AOCC akan dilengkapi beberapa modul seperti Airport Operation Data Base (AODB), Airport Management System (AMS), Resources Management System (RMS), Network Management System (NMS), Airport Security System (ASS), dan Facility Engineering Management System (FEMS).

Presdir AP 2 Muhammad Awaludin dalam paparannya saat coffee morning and breakfast meeting subsektor perhubungan udara di Bandara Soetta Tangerang, Selasa (4/4) mengatakan, AODB nantinya akan berfungsi untuk menyimpan seluruh data operasi kebandarudaraan yang dikelola dan dikendalikan AOCC, kemudian AMS dan RMS akan berfungsi untuk memonitor dan mengendalikan operasional bandara berserta pengaturan penggunaan resources bandar udara (e.g., Parking Stands, Boarding Lounge, Check-in Desk).

Untuk kelancaran sistem-sistem tersebut, lanjut Awaludin, NMS akan membantu untuk memonitor kinerja jaringan dan perangkat tekonologi informasi dalam mengelola dan mendistribusikan data operasi ke sejumlah stakeholder terkait dengan operasi kebandarudaraan. Terlebih lagi FEMS berfungsi untuk memonitor, mengendalikan, dan mengelola kehandalan fasilitas-fasilitas utama di dalam area bandara.

Baca juga:  Bandara Maratua Rencananya Diresmikan Presiden Jokowi
AOCC juga dapat digunakan sebagai pusat koordinasi seluruh stakeholder bandara seperti maskapai, imigrasi, bea cukai, karantina, otoritas bandara, tenant, transportasi antarmoda, operator kargo, instansi pemerintah, polisi, dan lain sebagainya; dalam sebuah konsep dalam industri bandara dikenal dengan Airport Collaboration Decision Making (A-CDM). “Hal tersebut sangat penting dan kritikal guna mendukung operasional bandara udara secara menyeluruh (Total Airport Management System) sehingga dapat menangani permasalahan dengan cepat atau menghilangkan masalah sebelum muncul ke permukaan,” papar Awaludin.

Ia mengatakan, AOCC ini merupakan suatu perwujudan Total Airport Management System yang merupakan konsep integrasi manajemen bandara dari seluruh aspek baik itu airside, landside, maupun ground access untuk memastikan kelancaran operasional serta terciptanya keamanan dan keselamatan, sekaligus juga dapat mendukung peningkatan kinerja bandara.

Implementasi VDGS dan iPerform serta pengaktifan AOCC ini, kata dia, dapat meningkatkan efisiensi bagi maskapai maupun operasional Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang berujung pada kepuasan penumpang pesawat. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *