Ilustrasi seorang koki sedang menyiapkan hidangan. (BP/ist)
MANGUPURA, BALIPOST.com – Produk lokal kini mulai gencar digunakan para chef, terutama yang tergabung dalam Indonesian Chef Association (ICA). Bahkan porsi produk lokal di masakan bercita rasa internasional yang disajikan di hotel dan restoran ini mencapai sekitar 60 persen.

Menurut Ketua DPD ICA Bali, I Gede Putu Hendra Mahena, Sabtu (19/3), pada bahan baku daging misalnya, ICA telah menggunakan daging lokal. Ia mengutarakan di Bali, telah ada perusahaan yang melakukan aging process, proses pelunakan atau pelemasan otot daging untuk menghasilkan daging yang lembut.

Program ini dikatakan sudah berjalan sejak 3 tahun lalu. Saat ini masih dalam tahap sosialisasi. Tahun ini baru sekitar 25 persen chef yang memakai produk aging process itu. “Jadi hemat biaya. Rasa tetap internasional. Meski masakan kita western, tapi produknya lokal,” sebutnya.

Baca juga:  ICA Promosi Kuliner Indonesia Tanpa Budget Pemerintah
Ia menegaskan rasa produk lokal tak kalah dengan rasa produk impor. Namun presentasinya diakui memang ala western karena masakan yang dibuat kebanyakan berasal dari barat.

Hendra yang baru terpilih menjadi Ketua ICA untuk periode 2017-2022 mengaku akan memantapkan profesionalisme anggota. Mengingat kuliner salah satu faktor penunjang pariwisata Bali, ICA bekerjasama dengan pemerintah daerah Bali memajukan pariwisata. “Kita ada program pembudidayaan ikan laut dan kita yang bikin resepnya,” ungkapnya.

ICA juga mendidik pengusaha kuliner lokal tentang masalah higienitas sanitasi dalam memasak dan memberikan masukan cara pengolahan yang benar. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *