Warga terlibat aksi dorong dengan polisi menolak tambang emas Tumpangpitu, Pesanggaran, Banyuwangi, Senin (6/3).(BP/udi)
BANYUWANGI, BALIPOST.com – Aksi protes warga terhadap aktivitas tambang emas di Gunung Tumpangpitu, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, makin berani. Mereka nekad memblokir alat berat untuk proyek tambang di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Senin (6/3) pagi.

Warga, seluruhnya ibu-ibu, menghadang dua alat berat yang akang menggali lubang untuk jaringan kabel ke tambang emas.

Aksi warga berlangsung spontan. Mereka mulai beraksi sekitar pukul 09.00 WIB. Tanpa dikomando, para ibu-ibu ini bergerombol di pinggir jalan. Meski dikawal ketat ratusan aparat gabungan TNI/Polri, aksi tak bergeming. Bahkan, terkesan beringas. Sambil membawa spanduk bertuliskan “Tambang Menindas Rakyat”, warga menyegel dua alat berat.

Baca juga:  Telkom Fokus di B2B, IndiHome akan Diitegrasikan ke Telkomsel

Polisi sempat menghalau warga, terlibat aksi dorong. Karena kalah banyak, massa terpukul mundur. Namun, aksi berlanjut menyegel satu alat berat lagi. Polisi sempat melakukan negoisasi dengan warga. Hasilnya nihil. Warga tetap bertahan mengepung alat berat. Mereka mendudukinya. “Kami khawatir bencana jika tambang emas terus berlanjut. Apalagi, sekarang jalan digali untuk kabel. Bagaimana keselamatan kami,” teriak warga.

Hingga siang, warga masih terus memblokir aktivitas alat berat. Beberapa kali, aksi dorong antar warga dan polisi berlanjut. Warga juga bertahan di lokasi. Aktivitas alat berat terpaksa dihentikan sementara.  (budi wiriyanto/balipost)

Baca juga:  Presiden Jokowi Pimpin 12 Pertemuan Selama KTT ASEAN

 

BAGIKAN