Dampak gempabumi yang pusatnya di Sumur, Banten, Jumat (2/8) malam. (BP/ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Sejumlah rumah dilaporkan rusak akibat diguncang gempabumi yang terjadi Jumat (2/8) malam. Gempabumi dengan magnitudo 7,4 SR kemudian dimuktahirkan jadi 6,9 SR ini, berdasarkan laporan dari Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) menyebabkan sejumlah rumah rusak.

“Data sementara yang dihimpun hingga pukul 22.10 WIB, terdapat tujuh rumah rusak berat, tiga rumah rusak sedang, dan lima rumah rusak ringan,” kata Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Agus Wibowo melalui siaran persnya.

Baca juga:  Korban Jiwa COVID-19 Terbaru, Dari Usia 28 hingga 65 Tahun dan Mayoritas Tanpa Komorbid

Ia mengatakan rumah yang dilaporkan rusak berat berada di Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung Barat. Sebanyak lima rumah di Desa Neglasari dan satu rumah di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur dilaporkan rusak berat.

Di Kabupaten Bandung Barat, kata dia, terdapat satu rumah rusak berat yakni di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipeundeuy. Kerusakan rumah juga terjadi di Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Cililin di Kabupaten Bandung Barat. Selain itu di Kecamatan Cidahu, Kecamatan Parakansalak, dan Kecamatan Sukaraja di Kabupaten Sukabumi juga terdapat rumah yang rusak.

Baca juga:  Indonesia Siap Ekspor Listrik EBT ke Singapura

Gempa terjadi pukul 19.03 WIB, di 147 kilometer barat daya Sumur, Provinsi Banten. Getaran gempa ini dirasakan dengan durasi yang berbeda-beda di beberapa wilayah.

Gempa menyebabkan banyak orang belarian ke luar rumah dan bangunan lain, serta mengungsi ke beberapa tempat karena ada peringatan dini tsunami. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika telah mengakhiri peringatan dini tsunami itu pada pukul 21.35 WIB. (kmb/balipost)

Baca juga:  Tambahan Pasien COVID-19 Sembuh Lampaui Kasus Baru, Ini Penyumbang Terbanyaknya hingga 113 Orang
BAGIKAN