Sang Nyoman Sedana Arta. (BP/Ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta akhirnya memberikan tanggapan terkait banyaknya pro kontra di masyarakat soal wacana TPA Bangli akan dijadikan lokasi penampungan sampah bagi Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Sedana Arta, memastikan bahwa hingga saat ini belum ada kesepakatan resmi terkait rencana pengiriman sampah dari Denpasar dan Badung ke wilayah Bangli.

“Pro-kontra itu bukan suatu masalah yang bagaimana. Itu artinya masyarakat cinta Bangli sehingga mereka ingin jagain Bangli. Tidak masalah bagi saya,” ujarnya Selasa (30/12).

Dia menjelaskan bahwa rencana pengiriman sampah ini baru sebatas wacana karena sampai saat ini belum ada perjanjian kerjasama antara pemerintah kabupaten Bangli dengan Pemkot Denpasar dan Badung. “Belum tanda tangan apapun,” tegasnya.

Baca juga:  Bali Tak Boleh Lalai Antisipasi Bencana

Meski demikian dirinya tak menampik bahwa sudah ada pembahasan kerjasama itu. Hanya saja pembicaraan baru di tingkat OPD, belum ada pertemuan di level Bupati.

Disampaikan bahwa dalam Peraturan Daerah (Perda) Bangli memang memungkinkan bagi Bangli melakukan kerja sama dengan kabupaten lain dalam hal penanganan sampah. Meski demikian operasional di lapangan tidak bisa berjalan tanpa adanya Perjanjian Kerja Sama (PKS). “Sampai hari ini belum ada kerjasama (PKS) itu,” tegasnya.

Baca juga:  Resmi Dioperasikan Kembali, Gubernur Koster Naik Bus dari Jayasabha ke GOR Ngurah Rai

Sedana Arta sangat berharap Denpasar dan Badung bisa menyelesaikan urusan sampahnya secara mandiri sebelum TPA Suwung nantinya ditutup. Sehingga dengan demikian Bangli tidak perlu dijadikan opsi penampungan. Dia pun meyakini bahwa Badung dan Denpasar punya komitmen tinggi dalam menyelesaikan urusan sampahnya sendiri. “Kalau sudah selesai kan berarti tidak perlu bawa sampah ke mana-mana jadinya. Kalau masih ada sisa ya perlu ber-PKS ,” ujarnya.

Sedana Arta mengungkapkan bahwa alasan utama Bangli membuka diri terhadap wacana ini adalah demi menjaga citra pariwisata Bali. Ia mengkhawatirkan dampak buruk jika masalah sampah di wilayah Badung dan Denpasar terus berlarut-larut. “Kalau Bali terpuruk siapa yang rugi? seluruh Bali akan rugi,” ujar Sedana Arta.

Baca juga:  Bergerak Mengembalikan Kedaulatan Rakyat

Dia menambahkan bahwa jika kerjasama itu nantinya berjalan, pemkab Bangli tidak akan memakai APBD Bangli untuk mengelola sampah dari luar daerah. Ia mengaku telah memaparkan kondisi riil TPA Bangli yang saat ini hanya memiliki satu alat berat. Pihaknya tentu akan meminta bantuan untuk operasional di TPA.

“Saya lihat mereka komitmen Badung dan Denpasar menyelesaikan sendiri sampahnya tinggi. Karena kalau bawa sampah ke Bangli kan ongkosnya mahal,” pungkasnya. (Dayu Swasrina/balipost)

 

BAGIKAN