Foto Dokumen - PM Malaysia Anwar Ibrahim menyaksikan kesepakatan damai Pejabat Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet di Putrajaya, Malaysia, Senin (28/7/2025). (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Jumlah korban tewas dari kalangan warga sipil akibat meningkatnya konflik perbatasan Kamboja dengan Thailand terus bertambah.

Mengutip Kantor Berita Antara, dari sisi Kamboja, terdapat 30 warga tewas.

Menteri Informasi Kamboja Neth Pheaktra mengatakan 87 orang lainnya mengalami luka-luka.

Sengketa perbatasan yang telah berlangsung selama beberapa dekade antara Thailand dan Kamboja berubah menjadi konflik bersenjata pada 24 Juli, dengan kedua negara tetangga tersebut saling melancarkan tembakan artileri dan serangan udara.

Baca juga:  Kakek Ledang Tewas Diserempet Truk

Kedua pihak melaporkan adanya korban jiwa, termasuk di kalangan warga sipil.

Pada 4 Agustus, mereka mengumumkan gencatan senjata segera, yang kemudian disusul oleh kesepakatan formal tentang pelaksanaannya beberapa hari kemudian.

Namun, permusuhan di sepanjang perbatasan Thailand-Kamboja kembali terjadi sejak awal Desember, dengan kedua belah pihak saling menuduh melanggar gencatan senjata.

Akibat serangan Kamboja di beberapa provinsi perbatasan Thailand, sedikitnya 22 orang tewas, 140 orang luka-luka, dan sekitar 140 ribu orang dievakuasi dari daerah-daerah yang berisiko. (kmb/balipost)

Baca juga:  Hingga November, Korban Tewas Lakalantas di Karangasem Capai Puluhan Orang
BAGIKAN