Presiden Prabowo Subianto (kiri) menyapa pengungsi di posko pengungsian Desa Belee Panah, Bireuen, Aceh, Minggu (7/12/2025). Presiden mengecek langsung distribusi bantuan, posko pengungsian dan penanganan dampak banjir bandang serta longsor yang terjadi pada 25 November di Provinsi Aceh. (BP/Antara)

PADANG, BALIPOST.com – Presiden RI Prabowo Subianto tiba di Padang, Sumatera Barat, Rabu (17/12), untuk meninjau kembali daerah terdampak bencana di provinsi tersebut.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, Presiden Prabowo dijadwalkan akan meninjau sejumlah wilayah terdampak bencana. Ini merupakan kali kedua Kepala Negara meninjau lokasi bencana di Sumatra Barat.

Pada Senin (1/12), Presiden telah mengunjungi Padang Pariaman untuk mengunjungi para pengungsi. Diketahui, Presiden Prabowo telah tiga kali mendatangi sejumlah lokasi bencana banjir dan longsor di Sumatera.

Baca juga:  Hasil Survei Capres, Prabowo Subianto Raih Posisi Puncak

Sebelumnya, pada Senin (1/12), Presiden meninjau wilayah terdampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kabupaten Tapanuli Utara di Provinsi Sumatra Utara, Kabupaten Aceh Tenggara di Provinsi Aceh, serta Kabupaten Padang Pariaman di Provinsi Sumatra Barat.

Selanjutnya pada Minggu (7/12), Prabowo menuju Provinsi Aceh untuk meninjau titik kerusakan dan dampak banjir signifikan di Kabupaten Bireuen, serta memimpin rapat khusus penanganan bencana Sumatra di Banda Aceh.

Baca juga:  PPD 2022, Gubernur Koster Raih Penghargaan "Inisiasi Awal Sirkulasi Ekonomi"

Setelah kembali dari kunjungan kenegaraan luar negeri, Presiden kembali melanjutkan peninjauan pada Jumat (12/12) ke Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tamiang.

Lalu pada Sabtu (13/12) Prabowo mengunjungi posko pengungsian korban banjir bandang di Kabupaten Aceh Tamiang, meninjau korban bencana di Takengon, Aceh Tengah, serta mengunjungi Posko Pengungsian MAN 1 Langkat di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, untuk berdialog dengan masyarakat terdampak.

Baca juga:  Perayaan Hari Tumpek Wariga, Bupati Suwirta Ajak Masyarakat Jaga Keharmonisan dengan Alam

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengatakan sejumlah daerah seperti Kota Solok, Kota Payakumbuh dan Kota Bukittinggi mulai stabil dan tidak lagi memerlukan status darurat.

Namun, wilayah lain seperti Kabupaten Agam, Kota Pariaman, Pesisir Selatan, dan beberapa daerah lain masih membutuhkan penanganan intensif. Adapun jumlah pengungsi mencapai 20 ribu orang. (kmb/balipost)

BAGIKAN