Harga Cabai Rawit Merah di Pasar Anyar Singaraja Mulai Melandai. (BP/Yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Harga cabai rawit merah di Pasar Anyar Singaraja mulai mengalami penurunan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026. Dalam tiga hari terakhir, komoditas bumbu dapur tersebut dijual pada kisaran Rp65 ribu hingga Rp70 ribu per kilogram, setelah sebelumnya sempat meroket hingga Rp90 ribu per kilogram.

Sejumlah pedagang di pasar tradisional terbesar di Kota Singaraja menyebut, turunnya harga cabai rawit merah cukup melegakan konsumen yang tengah bersiap menghadapi lonjakan kebutuhan Nataru. Namun demikian, harga saat ini masih dinilai relatif tinggi dibandingkan kondisi normal.

Baca juga:  Kelompok Ternak di Jembrana Terima Bantuan Ayam Petelor

Salah seorang pedagang, Komang Widia, Rabu (17/12), mengatakan, penurunan harga cabai rawit merah mulai terasa sejak beberapa hari terakhir. “Cabai sekarang kisaran 60 sampai 70 ribu per kilogram. Sebelumnya sampai 90 ribu,” ujarnya.

Meski mengalami penurunan, Widia menilai harga cabai rawit merah saat ini masih jauh di atas harga standar. Dalam kondisi pasokan stabil, harga cabai rawit merah di Pasar Anyar Singaraja biasanya berada di kisaran Rp25 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram. “Masih mahal. Harga normal itu 25 sampai 30 ribu,” katanya.

Baca juga:  Ini Alasan Harga Tiket Pesawat Garuda Mahal

Di sisi lain, komoditas bawang merah justru menunjukkan tren kenaikan harga. Saat ini, bawang merah dijual pada kisaran Rp50 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram, tergantung kualitas. Kenaikan harga tersebut dipicu minimnya pasokan dari wilayah Jawa akibat faktor cuaca, sehingga pedagang di Buleleng lebih banyak mengandalkan suplai lokal.

“Bawang sekarang sampai 50-55 ribu per kilogram yang kualitasnya bagus. Naiknya karena faktor cuaca dan pengiriman dari Jawa tidak ada. Permintaan juga banyak,” jelas Widia.

Kondisi serupa diungkapkan pedagang lainnya, I Wayan Mertada. Ia mengatakan harga cabai rawit merah kini turun ke kisaran Rp70 ribu per kilogram, setelah sebelumnya bertahan di angka Rp85 ribu hingga Rp90 ribu per kilogram. “Lumayan turun. Mungkin karena pasokan mulai banyak,” ucapnya.

Baca juga:  Peringatan Hari Kemerdekaan RI, Jadikan Spirit Lanjutkan Pembangunan

Untuk bawang merah, Mertada mengaku menjual dengan harga Rp50 ribu per kilogram. Bawang yang tersedia saat ini didominasi hasil panen petani lokal dari wilayah Kintamani, karena pasokan bawang berukuran besar dari luar daerah sedang kosong di pasaran. “Harga normal paling mahal 30 ribu. Sekarang kosong, jadi naik sampai 50 ribu,” katanya. (Yudha/balipost)

 

BAGIKAN