Permukiman di Desa Pengambengan mengalami banjir dampak hujan deras Minggu (14/12) sore hingga malam.(BP/istimewa)

 

NEGARA, BALIPOST.com – Sedikitnya 150 kepala keluarga (KK) di Banjar Munduk, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana kembali terdampak banjir.

Genangan air rutin terjadi setiap kali hujan deras mengguyur wilayah tersebut dalam durasi cukup lama. Hujan deras yang turun sejak Minggu (14/12) sore, hingga malam hari menyebabkan air meluap dan masuk ke permukiman warga. Kondisi ini bukan kali pertama dialami masyarakat setempat.

Baca juga:  Direvisi, Ini Nama-nama Desa Masuk KRB Gunung Agung

Salah seorang warga Banjar Munduk, Ali, mengungkapkan, banjir sudah menjadi langganan sejak beberapa tahun terakhir. “Kalau hujan deras lebih dari tiga jam, air pasti masuk rumah,” ujarnya.

Merespons dampak cuaca ekstrem tersebut, unsur TNI dan Polri bergerak cepat dengan bersinergi melakukan penanganan di lapangan. Bhabinkamtibmas Desa Pengambengan, Bripka Eko Prasetyo, bersama Babinsa Kopda Mashudi turun langsung meninjau lokasi banjir di Banjar Munduk Kampung Kedunen, Senin (15/12).

Baca juga:  Manik Bumi Foundation, Ruang Kreatif dan Belajar Lingkungan Bagi Sahabat Bumi

Kasi Humas Polres Jembrana, Ipda I Putu Budi Arnaya, menjelaskan, banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan itu pada Minggu. Ketinggian air dilaporkan mencapai sekitar lutut orang dewasa, dan merendam sedikitnya 150 KK. “Sampai saat ini tidak ada laporan korban jiwa maupun kerugian materi,” jelasnya.

Ia menambahkan, sinergi antara aparat keamanan, pemerintah desa, dan masyarakat menjadi faktor penting dalam penanganan bencana. Saat ini warga bersama perangkat desa melakukan gotong royong membuat sodetan darurat guna mempercepat aliran air menuju pantai.

Baca juga:  Dari Indonesia Mulai Pertimbangkan Vaksinasi Dosis Empat hingga Ungkap Kelakuan Sadis Tersangka

Polres Jembrana juga mengimbau masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan banjir susulan, mengingat intensitas hujan masih cukup tinggi. Warga diminta segera berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas atau aparat desa apabila terjadi peningkatan debit air demi menjaga keselamatan bersama. (Surya Dharma/balipost)

 

BAGIKAN