
MANGUPURA, BALIPOST.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Badung terus berjalan dan kini pelaksanaannya berada di bawah koordinasi Badan Gizi Nasional (BGN). Pemerintah daerah berperan sebagai pendamping sekaligus melakukan supervisi agar layanan gizi kepada masyarakat tetap tepat sasaran dan berjalan efektif.
Kabid Sekolah Dasar Disdikpora Badung, Rai Twistyanti Raharja saat ditemui pada Kamis (4/12), membenarkan bahwa pelaksanaan MBG kini menjadi kewenangan BGN. Ia menjelaskan bahwa daerah tetap aktif mendampingi sesuai kebutuhan di lapangan.
“Saat ini ada 12 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sudah beroperasi. Adapun jumlah penerima manfaat adalah 27.012 orang,” ungkapnya.
Menurutnya, penerima manfaat program ini berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK hingga SMA. Total terdapat 83 sekolah yang terlibat dalam distribusi layanan gizi tersebut. “Ada juga penerima manfaat dari unsur ibu hamil dan bayi di bawah 5 tahun,” katanya.
Ia menambahkan, meski SPPG berada di wilayah Badung, cakupan pelayanannya juga menjangkau sebagian wilayah Denpasar. Hal itu menyebabkan jumlah sekolah yang mendapatkan layanan menjadi lebih banyak. “Ini sebagian ada yang dari Denpasar,” ucapnya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap program nasional yang digagas Presiden dan Wakil Presiden itu Pemerintah Kabupaten Badung sebelumnya sempat menganggarkan sekitar Rp16 miliar. Namun, dana yang telah dianggarkan ini dikembalikan ke APBD dan dialokasikan untuk memperkuat infrastruktur pendukung, memastikan distribusi layanan berjalan lancar, serta mendorong pemenuhan gizi masyarakat secara merata.
Dengan beroperasinya 12 SPPG dan semakin luasnya jangkauan penerima manfaat, Pemkab Badung berharap program MBG mampu meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya anak-anak usia sekolah. Program ini juga diharapkan menciptakan pondasi kesehatan yang lebih baik bagi generasi mendatang. (Parwata/balipost)










