hamil
Ilustrasi. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pada 1 Desember, dunia memperingati Hari AIDS se-Dunia. Kasus AIDS hingga saat ini masih mengalami peningkatan yang cukup signifikan di sejumlah daerah. Tidak terkecuali di Bali.

Upaya penanggulangan penularan penyakit ini terus dilakukan instansi terkait. Kampanye terhadap upaya penanggulangan AIDS masih terus berjalan. Baik oleh pemerintah, LSM, serta pihak-pihak yang peduli terhadap AIDS.

Pengertian AIDS sebagaimana dikutip dari laman Kemenkes RI, AIDS adalah tahap lanjut dari infeksi HIV. AIDS adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala yang disebabkan oleh kelemahan sistem kekebalan tubuh. Infeksi yang seharusnya ringan bagi individu yang sehat dapat menjadi fatal bagi penderita AIDS.

Saat ini, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan HIV/AIDS. Tujuan pengobatan HIV adalah untuk mendukung sistem kekebalan tubuh sehingga penderita dapat hidup normal dan sehat, serta mencegah berkembang menjadi AIDS.

Baca juga:  Kenakan Udeng Merah, Jokowi Kunjungi Pura Sakenan

Sementara itu, penyebab utama AIDS adalah infeksi oleh virus HIV. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melawan infeksi. HIV merusak sel darah putih yang disebut sel CD4 dan mereplikasi dirinya dalam sel tersebut. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh melemah dan tubuh sulit melawan infeksi.

Jika tidak diobati, HIV dapat berkembang menjadi AIDS dalam waktu 10-15 tahun. Virus HIV ditularkan melalui kontak langsung dengan darah dan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti sperma, cairan vagina, dan ASI. Penularan juga dapat terjadi melalui jarum suntik yang digunakan secara bersamaan. Hubungan seksual juga dapat menjadi jalur penularan, terutama jika terdapat luka kecil yang tidak disadari.

Gejala AIDS meliputi infeksi serius, antara lain:

  • Diare yang berlangsung lebih dari 1 minggu.
  • Mual dan muntah.
  • Keringat dingin pada malam hari.
  • Demam.
  • Batuk kering.
  • Masalah kulit dan mulut, seperti infeksi jamur.
  • Infeksi berulang dan sering.
  • Rentan terkena penyakit serius.
  • Kelemahan dan kelelahan yang berlebihan.
  • Penurunan berat badan.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening pada leher, ketiak, atau selangkangan yang berlangsung lama.
  • Luka sariawan pada mulut, anus, atau area kelamin.
  • Infeksi paru-paru (pneumonia).
  • Gangguan memori atau kelainan saraf lainnya.
  • Depresi, kebingungan, dan perubahan kepribadian.
  • Munculnya bercak-bercak pada mulut, hidung, atau kelopak mata dengan berbagai warna, seperti kemerahan, merah jambu, ungu, atau cokelat.
Baca juga:  Dari Kasus Tanah Pura Samuan Tiga hingga BNNP Ungkap Kasus Narkotika Libatkan WNA

Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan HIV/AIDS. Namun, pengobatan AIDS bertujuan untuk menghentikan perkembangan penyakit dan mendukung penderita agar dapat hidup normal. Penting untuk memulai pengobatan HIV sejak dini agar tidak berkembang menjadi AIDS.

Pengobatan dilakukan dengan menggunakan obat antiretroviral (ARV) yang melawan infeksi HIV dan melambatkan penyebaran virus dalam tubuh.

Karena belum adanya obat terhadap penyakit AIDS ini, maka pemerintah lebih mengedepankan agar masyarakat melakukan upaya pencegahan. Langkah utama yang bisa dilakukan, yakni mencegah penularan virus HIV.

Baca juga:  Kasus Meningkat, Masyarakat Karangasem Diminta Waspada dan Taat Prokes

Hal ini dapat dilakukan dengan menghindari kontak langsung dengan darah dan cairan tubuh penderita. Selain itu, penting untuk menghindari penggunaan jarum suntik bersama dan berhubungan seksual bebas.

Penggunaan pengaman seperti kondom saat berhubungan seksual dapat mencegah penularan virus HIV. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat juga penting untuk mencegah HIV berkembang menjadi tahap yang lebih parah, yaitu AIDS. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN