Petugas memantau di titik pemotongan babi di Jembrana menjelang Hari Raya Kuningan, Kamis (27/11). (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Menjelang perayaan Hari Raya Kuningan, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana menurunkan lima tim Medikvet untuk melakukan pemeriksaan antemortem dan post mortem terhadap babi yang dipotong, Kamis (27/11). Langkah ini dilakukan guna memastikan daging yang beredar dan diolah masyarakat benar-benar layak serta aman untuk dikonsumsi.

Kelima tim tersebut ditempatkan di masing-masing kecamatan di Jembrana. Pada hari itu, terdapat 22 lokasi pemotongan dengan total 66 ekor babi. Jumlah ini terpantau jauh lebih sedikit dibandingkan pemotongan menjelang Hari Raya Galungan.

Baca juga:  Penyidikan Dugaan Suap Oleh Tersangka Hasto Dipastikan Tetap Berjalan

Kabid Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Gusti Putu Sugiarta, mengatakan pemeriksaan kesehatan hewan merupakan prosedur wajib setiap menjelang hari raya.

“Sama seperti saat Galungan, pemeriksaan ante dan post mortem tetap dilakukan untuk menjamin keamanan daging yang dikonsumsi masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, data sementara menunjukkan 66 ekor babi telah dipotong di 22 titik pemotongan. Jumlah tersebut diperkirakan bertambah seiring adanya proses pemotongan tambahan saat Hari Penampahan Kuningan. “Secara umum seluruh hewan yang dicek berada dalam kondisi sehat. Tidak ada temuan indikasi penyakit,” jelasnya.

Baca juga:  Ditengah Konflik Global, BI Pastikan Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah

Dengan kisaran harga jual, untuk babi hidup antara 38.000 – 45.000 per kilogram dan daging kisaran 80.000 – 100.000 per kilogram.

Meski demikian, Sugiarta mengingatkan warga agar mengolah daging dengan benar sebelum disajikan. Daging harus dimasak hingga benar-benar matang untuk mencegah risiko yang tidak diinginkan. “Kami imbau masyarakat tetap mengolahnya dengan maksimal agar aman dikonsumsi,” tandasnya. (Surya Dharma/balipost)

 

BAGIKAN