
LABUAN BAJO, BALIPOST.com – Status aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) dinaikkan dari level III (Siaga) ke level tertinggi, IV (Awas), Senin (24/11).
Menurut Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Lana Saria, Senin (24/11),
“Berdasarkan analisis visual dan instrumental aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki tergolong masih tinggi, oleh karena itu, tingkat aktivitasnya dinaikkan dari Level III ke Level IV,” katanya, dikutip dari Kantor Berita Antara.
Ia mengatakan perubahan tingkat aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki itu mulai pukul 21.00 WITA. Diungkapkannya, dalam delapan jam, terekam 64 kali gempa vulkanik dalam dan 21 kali tremor non-harmonik.
Kenaikan kedua jenis gempa ini menunjukkan adanya suplai magma baru yang cukup besar dan bergerak cepat menuju permukaan. Kondisi tersebut dapat memicu terjadinya erupsi eksplosif.
Ia menjelaskan mulai pukul 14.00 WITA terjadi peningkatan aktivitas gempa vulkanik dalam yang mengindikasikan suplai magma baru bergerak cukup cepat menuju permukaan sehingga berpotensi erupsi eksplosif. Erupsi terakhir gunung itu pada 18 Oktober 2025, pukul 00.44 WITA.
Dalam satu minggu terakhir, jumlah gempa embusan terlihat fluktuatif dibandingkan dengan periode sebelumnya.
“Fluktuasi ini menunjukkan adanya tekanan gas yang berkaitan dengan aktivitas vulkanik di kedalaman dangkal. Meski demikian, jumlah gempa yang relatif stabil menandakan suplai gas dan magma masih berlangsung secara terus-menerus,” ujarnya.
Ia mengatakan secara visual dan berdasarkan data kegempaan, aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki mulai menunjukkan tren kenaikan pada dua hari terakhir.
Data deformasi dari tiltmeter menunjukkan pola inflasi yang signifikan pada rentang waktu singkat, mengindikasikan pergerakan magma yang memengaruhi permukaan tubuh gunung api.
ata dari Global Navigation Satellite System (GNSS) masih menunjukkan fluktuasi pada komponen vertikal selama satu minggu terakhir, namun dalam tiga hari terakhir terpantau mengalami kenaikan. Kondisi ini mengindikasikan pergerakan magma dari kedalaman dalam ke arah dangkal masih berlangsung ke arah permukaan.
Badan Geologi meminta masyarakat dan wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 6 km dari pusat erupsi serta 7 km sektoral pada arah barat laut–timur laut, serta tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah.
“Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya,” ujarnya.
Selain itu, masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan lebat, terutama pada daerah aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki, seperti Nawakote, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen.
Bagi warga yang terdampak hujan abu dianjurkan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan.
“Abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki juga dapat mengganggu operasional bandara dan jalur penerbangan apabila sebarannya mengarah ke area bandara dan jalur perlintasan pesawat,” katanya. (kmb/balipost)









